Roworejo Desa Penghasil Jas Hujan Terbesar di Kebumen
Ada belasan bahkan puluhan merek jas hujan asal Roworejo Kebumen.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Desa Roworejo Kecamatan Kebumen dikenal sebagai penghasil jas hujan terbesar di Kabupaten Kebumen. Selama musim hujan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu kodi jas hujan yang diproduksi dari desa tersebut terjual ke luar daerah bahkan sampai luar Jawa. Ada belasan bahkan puluhan merek jas hujan asal Roworejo.
Industri rumahan jas hujan di desa ini bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis usaha. Ada industri rumahan yang hanya mencukupi kebutuhan pesanan dan tidak melayani reseller.
Ada pula yang memproduksi jas hujan hingga memasarkan produk ke grosir maupun kelompok pengusaha yang memproduksi kemudian memasarkan jas hujan secara langsung ke pengguna melalui sosial media.
Pasangan suami istri, Nadirin dan Eni Indarti, kepada koranbernas.id, Rabu (8/1/2025), mengungkapkan sebagai perajin jas hujan dirinya menerima order pembuatan dalam jumlah besar.
Pengemasan jas hujan di rumah Nadirin Desa Roworejo Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)
Menariknya, pembelian dalam jumlah yang banyak bisa menggunakan merek pembeli. Meskipun sebagai perajin dirinya juga memiliki merek jas hujan. "Ini order yang siap dikirim," ujar Eni menunjukkan stok jas hujan dengan merek dagang milik pembeli.
Berbeda dengan Achmad Fahrudin. Perajin yang memulai usaha jas hujan sejak tahun 2016 itu memasarkan semua jas hujan melalui pedagang grosir di Bali, Nusa Tenggara Barat serta Sintang, menggunakan merek dagang miliknya.
"Saya tidak menerima pesanan jas hujan dengan merek milik pembeli," kata Achmad Fahrudin.
Achmad punya mitra pemasaran di tiga daerah itu sejak tahun 2017. Pedagang grosir di luar Jawa mengenal produk jas hujan miliknya melalui sosial media.
Saling percaya
Dari situ, kontak dagang dimulai dengan prinsip saling percaya. "Ada relasi usaha saya belum pernah bertatap muka tapi transaksi lancar," kata Achmad.
Sedangkan pemilik merek jas hujan KL (Kuda Laut) belum memasarkan usaha secara online langsung ke pengguna. Pemasaran produk hanya melalui grosir.
Pasutri Danirin dan Eni Indarti serta Achmad Fahrudin mengakui saat musim penghujan jumlah produksi berapa pun terjual. Di rumahnya tidak terjadi penumpukan barang yang siap jual.
"Musim hujan tahun kemarin saya kirim ke grosir 15 ribu kodi. Semakin panjang musim penghujan di daerah pemasaran makin banyak produk yang terjual," kata Achmad Fahrudin.
Sistem borongan
Perajin ini mengungkapkan model produksi jas hujan mulai dari membuat desain, memotong, menjahit, mengemas.
Seluruhnya dilakukan oleh orang yang berbeda. Mereka bekerja di rumah, dengan upah sistem borongan. "Mereka mengambil bahan jas, dikerjakan di rumah masing masing," kata Eni.
Proses pembuatan jas hujan Roworejo dengan cara merangkai bahan dan menjahitnya seperti menjahit pakaian atau kain. (*)