Beli Cabai di Sleman Kini Bisa Online

Beli Cabai di Sleman Kini Bisa Online

KORANBERNAS.ID,SLEMAN--Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendorong intervensi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam inovasi dan digitalisasi sektor pertanin - pangan sebagai upaya pengendalian inflasi. Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY dalam kunjungannya ke Pasar Lelang Digital Sleman, Senin (15/11/2021).

"Stimulus (intervensi di sektor pertanian, pangan) Pemerintah menjadi mutlak adanya. Diperlukan pula kolaborasi antar pusat dan daerah maupun instansi lain yang setara untuk mendorong berbagai inovasi sebagai upaya pengendalian inflasi dan aplikatif, antisipatif dan dapat menggerakan perekonomian masyarakat secara berkesinambungan," kata Sultan.

Sultan juga menyebut salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan Pemerintah yaitu digitalisasi yang dinilai daat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Hal ini (intervensi digitalisasi) sejalan dengan arahan Presiden dalam rakornas pengendalian inflasi 2021 yang menyatakan bahwa daerah harus memanfaatkan pandemi sebagai momentum dalam mendorong digitalisasi UMKM khususnya pangan dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Gubernur DIY tersebut menilai Pasar Lelang yang berada di Kabupaten Sleman tersebut salah satu bentuk inovasi intervensi dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi sektor pertanian sekaligus sebagai upaya menggerakan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

Sementara Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama dengan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa turut mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam kunjungannya di Pasar Lelang Digital Sleman.

Bupati Kustini menyampaikan bahwa hadirnya pasar lelang cabai ini bertujuan untuk menyediakan akses dan informasi pasar kepada para petani cabai dalam memasarkan produknya.

“Keberadaan Pasar Lelang Cabai ini menjadi pengedali fluktuasi harga cabai. Terlebih lagi komoditas cabai merupakan salah satu penyumbang utama terjadinya inflasi di Sleman. Dengan terciptanya harga cabai yang stabil dan menjamin ketersediaan stok yang memadai dipasaran sepanjang tahun, maka terjadinya inflasi dapat ditekan," jelas Kustini.

Kustini menuturkan dari waktu ke waktu terjadi peningkatan kesadaran petani untuk menjual hasil panennya di pasar lelang cabai. Hal tersebut ditunjukan dengan data cabai yang masuk di pasar lelang pada tahun 2019 sebesar 5.529,43 kuintal. Pada tahun 2020 meningkat menjadi sebesar 6.391,56 kuintal.

“Hasil panen cabai di Sleman pada saat musim raya perhari rata rata mencapai 20 ton. Sedangkan yang dipasarkan melalui Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) berkisar antara 10 hingga 12 ton perhari. Untuk musim-musim seperti saat ini jumlah cabai yang beredar di PPHPM mencapai sekitar 6 hingga 7 ton perhari," tuturnya.

Kustini juga menyampaikan dalam mempermudah pengelolaan pasar lelang cabai ini, pihak pengelola menggunakan kegiatan lelang cabai menggunakan aplikasi dipanen.id yang dapat di unduh melalui play store guna memudahkan transaksi dan menjamin transparansi dalam pelaksanaan lelang.(*)