Proyek Padat Karya 2025 Kembali Digulirkan

Diharapkan mampu menggairahkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bantul.

Proyek Padat Karya 2025 Kembali Digulirkan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Program favorit dan banyak ditunggu masyarakat yakni Proyek Padat Karya Infrastruktur kembali digulirkan pada  tahun 2025 ini. Jumlahnya mencapai 195 titik tersebar se-Kabupaten Bantul. Adapun anggaran setiap titik lokasi sebesar Rp 100 juta yang bersumber dari APBD Bantul 2025.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti MPA, mengatakan proyek padat karya diperuntukkan membangun jalan cor blok, saluran drainase, jembatan, talud serta saluran  irigasi tersier bagi kepentingan pertanian.

“Anggaran untuk padat karya tahun ini total Rp 19,5 miliar yang tersebar di 195 lokasi,” kata Istirul, Rabu (8/1/2025) di kantornya.

Proses identifikasi seperti cek kelayakan lokasi dan pengukuran telah dilakukan sejak Desember 2024 dan saat ini prosesnya masih berjalan. Direncanakan sosialisasi kepada masyarakat dilaksanakan akhir Januari 2025, dilanjutkan droping material pada bulan Februari dan ditargetkan pengerjaan proyek  dimulai minggu ke-4 Februari.

“Nantinya honor bagi masyarakat atau yang disebut Hari Orang kerja (HOK) ini bisa membantu kebutuhan saat Ramadan ataupun Idul Fitri,” kata Istirul.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti MPA. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Dijelaskan, program padat karya rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan membantu penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat serta menyediakan infrastruktur pembangunan di pedesaan.

Digulirkannya proyek tersebut diharapkan mampu menggairahkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bantul.

Dari data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Istirul, angka pengangguran terbuka di Bantul mengalami penurunan dengan adanya program ini. Dari 3,78 persen menjadi 3,62 persen. Pihaknya berharap angka pengangguran akan terus menurun.

“Kami prioritaskan program padat karya untuk wilayah yang banyak keluarga tidak mampu atau miskin serta banyak yang belum memiliki pekerjaan di wilayah tersebut. Walaupun ini solusi jangka pendek, tapi setidaknya mampu mengatasi persoalan masyarakat,” tandasnya.

Setiap titik lokasi dikerjakan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) terdiri 26 orang yakni ketua kelompok, tukang dan anggota. Lama pekerjaan 21 hari. (adv)