Ribuan Umat Islam Memenuhi Masjid Agung Kulonprogo

Kebiasaan tadarus selama bulan Ramadan hendaklah dijadikan sebagai tradisi harian.

Ribuan Umat Islam Memenuhi Masjid Agung Kulonprogo
Kiai Ubaidillah Zamharir menyampaikan khutbah salat Idul Fitri di Masjid Agung Kulonprogo, Rabu (10/4/2024). (anung marganto/ koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Ribuan umat Islam memenuhi Masjid Agung Kulonprogo untuk melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, Rabu, (10/4/2024), di Wates Kulonprogo. Kiai Ubaidillah Zamharir selaku Takmir Masjid Al-Akbar Yogyakarta International Airport (YIA) bertindak sebagai imam dan khatib.

Pantauan koranbernas.id di lokasi, warga memenuhi Masjid Agung Kulonprogo mulai berdatangan sejak pukul 06:00. Mereka yang datang pun tak hanya memenuhi Masjid Agung Wates tetapi juga taman dan pelataran masjid tersebut.

Menggunakan tikar serta koran bekas sebagai alas sajadah untuk duduk melantai, mereka melangsungkan salat Idul Fitri dengan khusyuk.

Kiai Ubaidillah Zamharir dalam khutbahnya menyampaikan umat Islam merayakan kemenangan atas perintah Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa yang sejatinya ditujukan untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

“Di antara kriteria mutaqien yang Allah SWT jabarkan dalam surat Al Baqarah, orang yang bertakwa adalah orang yang paling beruntung. Kemudian orang yang mengimani hal-hal gaib, orang yang teguh mendirikan salat. Selanjutnya orang yang konsisten berinfak di jalan Allah,”ungkapnya.

Kiai dan tokoh masyarakat berfoto setelah salat Idul Fitri 1445 Hijriah. (istimewa) 

Lebih lanjut Ubaidillah Zamharir menerangkan orang yang meyakini kebenaran Al Quran dan kitab-kitab sebelum Al Quran juga termasuk golongan orang yang bertakwa.

“Orang-orang yang meyakini sepenuh hati balasan akhirat dan orang-orang yang berpegang teguh pada petunjuk Allah SWT dalam Al Quran karena Al-Quran adalah petunjuk bagi orang yang bertakwa,” terangnya.

Kiai Ubaidillah menjelaskan pada rakaat pertama Imam membacakan beberapa ayat pertama dari Surat ke-17 awal Juz 15 yaitu surat Al Isra yang menekankan bahwa Al Quran yang Allah SWT turunkan pada bulan Ramadan adalah petunjuk bagi yang ingin berada di Jalan yang lurus, menjadi kabar gembira bagi mereka yang beramal saleh akan mendapatkan balasan besar di sisi Allah SWT.

“Sungguh, Al Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala besar,” jelasnya.

Ditegaskan, sebagai bentuk kesungguhan dalam mempertahankan tingkat ketakwaan kepada Allah SW, seusai Ramadaan adalah dengan mempertahankan hidayah Allah SWT dengan mendalami firman Allah SWT yang terkandung dalam Al Quran.

ARTIKEL LAINNYA: Semakin Seru, Menikmati Liburan di Kaliurang Park Pilihan Tepat

“Kebiasaan tadarus yang kita laksanakan selama bulan Ramadan hendaklah dijadikan sebagai tradisi harian yang tidak boleh pudar usai Ramadan. Hidayah dan ketakwaan kepada Allah SWT adalah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan di mana keduanya akan mengantarkan kita kepada jannah yang memang Allah SWT ciptakan khusus bagi yang bertakwa,”tegasnya.

Kyai Ubaidillah menutup khutbahnya dengan mengingatkan pada diri sendiri dan jamaah akan firman Allah SWT yang dibacakan pada rakaat kedua.

Tujuh ayat pertama surat ke-57, Al Hadid, mengingatkan satu ayat yang dihayati dengan seksama sungguh niscaya bibit ketakwaan kepada Allah SWT akan makin subur tertanam di benak kita.

“Hal ini dikarenakan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada, Allah SWT Maha melihat apa yang kamu kerjakan,” tandasnya.

Hadir pada saolat Idul Fitri 1445 Hijriah Asisten Daerah I Jazil Ambar Was’an, anggota DPRD DIY Novidha Kartika Hadi, Ketua Baznas Kulonprogo Alfanuha Yushida, Direktur PDAM H Jumantoro, Takmir Masjid Agung H Fauzan.

Ibadah salat Idul Fitri ini mendapat pengamanan dari aparat kepolisian Polres Kulonprogo bersama anggota Banser kulonprogo. (*)