Ribuan Calon Perangkat Desa Berebut Kursi di Klaten
KORANBERNAS,ID.KLATEN - Sejumlah 5.101 calon perangkat desa di Kabupaten Klaten mengikuti seleksi serentak pada hari Selasa (23/8/2022) dan Rabu (24/8/2022). Seleksi yang berlangsung di sejumlah sekolah itu dihadiri langsung camat dan forkompimcam setempat, kepala desa dan TP3D (Tim Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa).
Seleksi calon perangkat desa tersebut untuk menjaring dan mengisi kekosongan 457 formasi. Sedangkan untuk kelancaran dan objektivitas penilaian, TP3D setempat menggandeng tim penguji dari perguruan tinggi.
Di Kecamatan Tulung misalnya, seleksi calon perangkat desa berlangsung di SMK Negeri 1 Tulung. Camat Tulung Hendri Pamungkas menjelaskan, di wilayahnya ada 25 formasi perangkat desa yg lowong di 14 desa dengan peserta tes sebanyak 317 orang.
"Hari ini adalah tes asesmen social cultural atau wawancara. Yang menguji kepala desa dan perguruan tinggi," katanya di SMK Negeri 1 Tulung, Selasa (23/8/2022) pagi.
Di wilayah Kecamatan Tulung, formasi yang paling banyak lowong adalah Desa Mundu dengan 3 formasi. Sedangkan peserta yang ikut seleksi terbanyak Desa Dalangan dengan 45 orang.
Hendri menambahkan, seleksi hari Rabu (24/8/2022) juga dilaksanakan di tempat yang sama dengan materi tes tertulis dan praktek komputer.
Sementara itu di wilayah Kecamatan Jogonalan seleksi calon perangkat desa dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jogonalan. Total peserta yang ikut tes wawancara 223 orang untuk mengisi 16 formasi di 12 desa.
"Untuk wilayah Jogonalan, TP3D-nya kemarin menggandeng tim penguji dari Unwidha (Universitas Widya Dharma) Klaten," ujar Camat Jogonalan, Sutopo.
Sedangkan di Kecamatan Kebonarum seleksi calon perangkat desa dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebonarum yang diikuti 75 peserta. Seleksi dilaksanakan untuk menjaring dan mengisi kekosongan 9 formasi di 5 desa.
Muryanto, TP3D Bono Kecamatan Tulung mengatakan di Desa Bono hanya ada satu formasi yang kosong yakni Kaur Kesra. Dalam seleksi ini ada 14 peserta yang ikut dengan latar belakang pendidikan mayoritas sarjana. "Hanya Kaur Kesra saja yang kosong. Yang mendaftar dan ikut seleksi ada 14 orang, seorang diantaranya dari desa lain," kata Muryanto saat ditemui di SMK Negeri 1 Tulung.
Sementara itu, ditengah berlangsungnya seleksi calon perangkat desa, sejumlah sekolah menyelenggarakan pembelajaran secara daring dan bergantian. Di SMK Negeri 1 Tulung misalnya, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Sedangkan di SMP Negeri 1 Jogonalan dilaksanakan secara bergantian untuk kelas 7, 8 dan 9.
"Di SMP Negeri 1 Jogonalan tetap berjalan. Bergantian antara kelas 7, 8 dan 9," kata Kepala SMP Negeri 1 Jogonalan Endah Sulistyowati melalui pesan whatsApp. (*)