Kadisoro Ekspor Ikan Hias ke Korea

Kadisoro Ekspor Ikan Hias ke Korea

KORANBERNAS.ID,BANTUL-- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul  bekerja sama dengan Desa Wisata Kadisoro Nyawiji (Dewi Kaji) Gilangharjo Pandak Bantul menggelar acara Festival Ikan Hias Bantul 2022 yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kwintarto Heru Prabowo, Selasa (23/8/2022). Festival  ini juga akan diisi dengan kontes guppy  dan molly pada hari penutupan minggu (28/8/2022) mendatang memperebutkan piala bupati Bantul dengan kuota 250 peserta. 

Dalam lomba itu akan diambil best of show, juara 1, juara 2, juara 3 serta nominasi 4 dan 5. Untuk kelas kontes adalah kelas major terdiri Solid/Albino Solid, Tuxedo/Albino Tuxedo, Pattern/Albino Pattern,Halfmoon, Koi, AOT dan Female Open. Kelas midle terdiri Solid/Albino Solid, Tuxedo/Albino  dan Tuxedo, Pattern/Albino Pattern. Serta kelas Juve terdiri Solid/Albino Solid, Tuxedo/Albino dan Tuxedo, Pattern/Albino Pattern dan Halfmoon. Hadir dalam kesempatan tesebut Plt Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Istriyani .

“Dinas Pariwisata mendukung dan mensupport untuk berkembangnya desa wisata ikan hias di Kadisoro. Ini muaranya adalah kesejahteraan masyarakat,” kata Kwintarto. 

Untuk pengembangan ikan hias di Kadisoro menjadi ranah dari Dinas Kelautan dan Perikanan namun untuk pemasaran  dan pengembangan wisatanya didukung oleh dinasnya.

Sementara Stefanus K, panitia acara mengatakan dengan  kontes diharapkan akan menumbuhkan semangat  dari pembudidaya. Bahkan  ikan bisa  mendatangkan keuntungan atau kemanfaatan secara ekonomi.

“Nanti peserta akan datang dari berbagai wilayah di tanah air,”katanya.

Sedangkan Ketua Dewi Kaji, Muhammad Gema Ramadhan  mengatakan jika  ikan hias mulai dirintis  di Kadisoro sejak tahun 1994. Awalnya hanya beberapa orang saja, namun saat ini terus berkembang dan jumlah yang membudidaya ada 100 orang lebih. Jumlah tersebut belum termasuk komunitas yang dibina.

“Jenis baru juga lahir disini namanya  guppy red cobra hasil karya saya sendiri. Yakni persilangan  dari beberapa jenis  guppy. Misalnya cobra mata hitam warna kuning,” jelasnya.

Untuk harga yang paling mahal pernah, lanjutnya dijual sepasang Rp 4 juta. Kalau yang kecil atau anakan Rp 500.000.

Dia memasarkan ikan hias Kadisoro di tingkat lokal maupun ke beberapa daerah di Indonesia bahkan di ekspor. Diantaranya  ke Korea, Thailand Taiwan dan China serta beberapa negara lain."Setiap bulan, produksi ikan hias di Kadisoro bisa 10.000 ekor. Dan paling banyak jenis ikan molly batik," ujarnya.(*)