Rektor Ke-10 UGM Telah Berpulang

Rektor Ke-10 UGM Telah Berpulang

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berduka. Prof Dr Sukanto Reksohadiprodjo M.Com, rektor ke-10 UGM, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020), di RS Panti Rapih, Yogyakarta. Sukanto meninggalkan seorang istri, Hestisara Hindrasari, serta dua orang anak, Sarinastiti dan Nindito. Upacara penghormatan terakhir almarhum Prof Sukanto dilakukan di Balairung UGM, sebelum dimakamkan di Makam UGM Sawitsari.

Perwakilan keluarga, Nindito Reksohadiprodjo, menyampaikan bahwa sebelum meninggal dunia almarhum Prof Sukanto telah terserang stroke sejak tahun 2004. "Selama sakit bapak tidak pernah sedih. Dan rutin dikunjungi sanak saudara," tutur Nindito.

Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam sambutannya mengatakan almarhum Prof Sukanto merupakan sosok pekerja keras yang senantiasa mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Hal ini bisa disaksikan dalam pengabdian almarhum sebagai Dekan dan Rektor di UGM.

Di tingkat nasional almarhum juga berkiprah membangun bangsa. Antara lain dalam jabatannya sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Keuangan dan Ketua BAPEPAM.

“Atas nama keluarga besar UGM kami menyampaikan rasa duka dan kehilangan mendalam kepada keluarga besar almarhum Prof Sukanto serta keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis,” ujar Panut.

Panut menambahkan, semasa hidupnya almarhum Prof Sukanto dikenal sebagai ilmuwan unggul. Hal ini terlihat dari deretan karya ilmiah yang telah ditulis. Bahkan, di tengah kesibukannya mengemban berbagai amanat jabatan, almarhum produktif menghasilkan karya ilmiah dalam keilmuwannya. Almarhum juga dikenal cukup tegas, disiplin, dan peduli dengan lingkungan sekitarnya.

"Almarhum senantiasa memberikan sentuhan kemanusiaan bagi seluruh lapisan masyarakat yang dikenal. Sebagian besar dari kita yang berada di sini tentu pernah merasakan perhatian, dukungan, dan bantuan dari beliau," urainya.

Kehilangan Pemimpin Hebat

Meninggalnya Prof Sukanto juga dirasakan oleh orang-orang dekat di sekitarnya. Salah satunya Guru Besar FEB yang juga Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK RI, Prof Dr Agus Sartono.

"Saya termasuk bersyukur telah ‘dibesarkan’ oleh beliau. Berawal dari penugasan sebagai Asisten Dosen Business Forecasting yang sangat mendadak, kemudian penugasan-demi penugasan saya terima. Nampaknya, itulah cara beliau, tidak saja mendidik, membimbing, tetapi sekaligus ‘membesarkan’ saya," kata Agus.

Menurut Agus, almarhum Prof Sukanto memiliki gaya kepemimpinan yang humanis dan memperlakukan semua asistennya sebagai kawan. Serius di saat bekerja dan cepat, menjadi prinsip dalam melayani. Almarhum juga sosok pemimpin yang patut diteladani. Hadir di kantor pukul 07.00 pagi saat petugas kebersihan belum tiba.

"Setiap pagi menulis dan menulis. Kebiasaan yang patut ditiru bagi kita semua. Dalam bidang penelitian, tidak terbilang karya telah dilahirkannya," sebut Agus.

Almarhum Prof Dr Sukanto Reksohadiprodjo MCom lahir di Semarang, 4 November 1940. Almarhum pernah menjabat sebagai Dekan FE UGM tahun 1982-1985 dan 1985-1988. Menjabat sebagai Rektor UGM tahun 1994-1998. (eru)