Regenerasi Petani Jadikan Indonesia Lumbung Padi

Regenerasi Petani Jadikan Indonesia Lumbung Padi

KORANBERNAS.ID -- Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan Yo-Ma) mendukung berbagai bentuk bimbingan teknis bagi segenap generasi muda pertanian agar memahami peran dan fungsinya. Hal ini dalam rangka mendukung upaya Kementerian Pertanian mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, salah satunya melalui regenerasi petani.

Sesuai arahan Direktur Polbangtan Yoma, bimbingan teknis gelombang ke-2 dilaksanakan 21 dan 22 Agustus 2019 di BPP Sidareja untuk petani milenial wilayah barat. Mereka berasal dari Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Cipari, Sidareja, Kedungreja, Pattimuan, Gandrungmangu Bantarsari, dan Kampung Laut.

Budi Wijayanto, ketua panitia dari Polbangtan Yoma menyampaikan selama dua hari peserta bimbingan teknis penumbuhan dan penguatan petani milenial dibekali berbagai materi dari para narasumber, praktisi dan pelatih. Antara lain tentang kebijakan pembangunan SDM pertanian Kabupaten Cilacap, kewirausahaan, dinamika dan penguatan kelompok, pemasaran online, mekanisasi dan digitalisasi pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian produksi tanaman hortikultura.

"Selain itu peran BPP mendukung penumbuhan dan penguatan petani milenial serta materi motivasi regenerasi petani," paparnya.

Fery Puspito Aji, Kepala Seksi Metode dan Informasi Bidang Penyuluhan menyampaikan materi terkait kebijakan pembangunan SDM pertanian Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap menyambut baik dan siap mendukung program Kemeterian Pertanian terkait petani milenial.

"Petani muda bisa sukses dengan keberanian memulai, melaksanakan ide yang tidak biasa dan aktif melibatkan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Pada hari pertama peserta bimbingan teknis terlibat aktif dalam diskusi. Salah satu materi yaitu dinamika dan penguatan kelompok mampu membangun kebersamaan peserta sehingga mulai terbentuk kelompok usaha bersama serta ide usaha tani yang akan dilaksanakan sesuai kemampuan dan lokasi keberadaannya.

Tindak lanjut dari bimbingan teknis adalah pembentukan kelompok usaha bersama untuk melakukan usaha tani modern yang berdaya saing dan berkelanjutan. Dengan begitu diharapkan akan berdampak pada peningkatan kapasitas petani milenial menjadi berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan memfasilitasi melalui bantuan sarana pembelajaran berupa bahan praktek bagi petani milenial. Pengawalan dan pendampingan melibatkan tim yang terdiri dari dosen Polbangtan Yoma, koordinator BPP dan PPL serta Bidang Penyuluhan Dinas Pertnian Kabupaten Cilacap.(*/yve)