Rajin Menulis, Guru MTsN 3 Bantul Meraih Penghargaan Nasional
KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto diundang menghadiri acara Puncak Hari Guru Nasional (HGN) Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sutanto hadir saat malam anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) berprestasi nasional tahun 2021, Selasa (30/11/2021) malam, di Holiday Inn Kemayoran Jakarta.
Pria yang aktif menulis itu dinobatkan sebagai Guru Inspiratif kategori Guru Penulis/Penggerak Literasi. Penyerahan penghargaan dilakukan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam kesempatan itu Sutanto menyerahkan tiga buku karyanya yakni buku solo berjudul Pahlawan Ketapel, yang berisi kumpulan cerita anak.
Hadir pada malam anugerah tersebut Duta Besar Perancis dan Australia, Sekjen Kemenag Prof Nizar Ali, Dirjen Pendidikan Islam Prof Ali Ramdhani, Direktur GTK Dr Muhammad Zen, Pejabat Kanwil Kemenag dan GTK berprestasi, GTK Inspiratif se-Indonesia.
Sutanto kepada koranbernas.id, Rabu (1/12/2021), mengatakan, anugerah tersebut diterima karena keaktifannya menulis selama Pandemi Covid-19.
Dirinya berhasil menulis buku solo, 25 buku antologi serta menulis 102 artikel yang dimuat di beberapa media massa berupa citizen journalism (jurnalisme warga).
“Saya mulai menulis buku solo sejak bergabung dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) Maret 2020. Sebenarnya sudah ada 10 buku solo yang saya tulis, namun yang dua masih proses packing dan cetak di penerbit,” kata pria yang juga pewarta Pramuka Kwarcab Bantul tersebut.
Sutanto mulai aktif menjadi jurnalis madrasah sejak 2015 dan pernah mendapat reward dari Kanwil Kemenag DIY dua tahun berturut-turut saat masih menjadi guru MTsN Pundong.
Meski mutase ke MTsN 6 Kulonprogo tahun 2019 dan ke MTsN 3 Bantul pada Februari 2021 hingga sekarang, hobinya menulis tetap dilakoninya dan tak pernah surut.
Mendapat penghargaan atas apa yang dilakukan dalam menulis, bagi pria yang juga Pengurus Catur DIY ini bukan tujuannya. Namun lebih pada menyalurkan hobi sejak remaja saat duduk di bangku Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) Bantul.
“Bagi saya penghargaan bukan tujuan, namun hanyalah akibat dari yang saya lakukan. Menulis sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seperti makan, jadi ketika apa yang ada dalam otak bisa tertuang, rasanya sudah puas dan gembira,” tandasnya.
Kepala MTsN 3 Bantul Sugeng Muhari SPd Si mengaku senang salah seorang guru di madrasahnya mendapat apresiasi level nasional. Dia percaya guru-guru lain pun memiliki potensi yang bisa ditekuni dan dikembangkan untuk dapat berprestasi sesuai bidangnya masing-masing.
“Pak Sutanto ini bisa menjadi isnpirasi dan contoh bagi guru lain untuk rajin menulis ataupun berkarya sesuai bidang keahlian masing-masing,” katanya. (*)