Polbangtan Yo-Ma Gelar Rakor LTT

Polbangtan Yo-Ma Gelar Rakor LTT

KORANBERNAS.ID -- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang melaksanakan rapat koordinasi pencapaian target luas tambah tanam (LTT) Pajale (padi jagung kedele) wilayah Magelang di hotel Grand Artos Magelang, Selasa (10/9/2019). Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan kali ini, antara lain Direktur Polbangtan YomacDr Rajiman, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Kepala Seksi Data Produksi BPS Kabupaten Magelang, Komandan Kodim 0705 Kabupaten Magelang.

Peserta rakor terdiri dari Koordinator BPP Kabupaten dan Kota Magelang, petugas data LTT, petugas data statistik pertanian. Selain itu Passiter dan petugas data dari UPSUS Pajale dari Kodim 0705 Magelang serta Komandan Koramil di wilayah Kabupaten dan Kota Magelang.

Rajiman menyampaikan Polbangtan Yo-Ma sebelumnya merupakan Penanggung Jawab UPSUS Pajale kabupaten Cilacap dan Kebumen, mengalami perubahan wilayah tanggungjawab menjadi Kabupaten Magelang, Purworejo, Boyolali dan Kota Magelang berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian.

Untuk mengoptimalkan tugas maka ditunjuk petugas pelaksana/LO Polbangtan Yoma di masing2 lokasi antara lain Kabupaten Magelang oleh Budi Wijayanto, S.TP., M.Sc. dan Kota Magelang oleh Sumanto, S.ST. Pada September 2019 terjadi kendala pengolahan tanah karena kekeringan di sejumlah tempat.

"Sehingga Kementerian Pertanian memberikan stimulan bantuan yang bisa dimanfaatkan untuk pembelian BBM pompa air dan traktor, upah operator, konsumsi untuk gerakan percepatan olah tanah dan tanam pada luasan per 100 ha pada lahan yang dimungkinkan tidak dalam satu hamparan," paparnya.

Disampaikan pula perlunya koordinasi dan sinkronisasi data pertanian dengan BPS, pemanfaatan teknologi, serta kerja keras semua pihak dengan tetap didasarkan pada niatan badah. Dukungan TNI Kodim 0705 senantiasa dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan, komandan koramil dan babinsa diharapkan proaktif mendukung setiap gerakan pencapaian target LTT Pajale.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang, Ir. Tri Agung Cahyono menyampaikan strategi pencapaian target LTT bulan September antara lain Percepatan tanam pada wilayah yang masih cukup air melalui optimalisasi pemanfaatan alsintan pengolahan tanah, Keterlibatan petugas lapang dalam pendampingan percepatan tanam, Penerapan teknologi efisiensi pemanfaatan air irigasi (SRI),

"Kami Menyediakan benih-benih yang adaptif kekeringan untuk kabupaten magelang. Target tanam bulan september sampai desember 2019 telah dibuat dan siap dilaksanakan," paparnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, Ir. Eri Widyo Saptoko, menyampaikan bahwa untuk Kota Magelang dengan melaksanakan sistem sebar petuk untuk padi, memanfaatkan sumur irigasi air tanah dangkal dan pompanisasi, mengatur jadwal pemanfaatan air irigasi, mendorong petani untuk tanam padi gogo, jagung dan palawija di lahan yang rawan resiko kekeringan.

Komandan Kodim 0705 Magelang, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono, S.I.P. mendukung dan siap mensukseskan UPSUS Pajale dengan beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu memanfaatkan brigade alsintan kodim dan membentuk brigade tanam sampai dengan tingkat koramil, Komandan Koramil dan babinsa harus turun ke lapangan melaksanakan monitoring dan pendampingan intensif, pengawasan terhadap distribusi saprodi.

Mereka bersama PPL mendorong gerakan percepatan tanam dan memberi motivasi serta pemahaman budaya tanam yang produktif, mengawal mou kesepakatan LTT oleh kadistan kab/kota. Selain itu merealisasikan kekurangan capaian target, bersinergi membantu rehabilitasi jaringan irigasi, menemukan potensi sumber air, serta pemanfaatan inovasi teknologi pertanian secara tepat sasaran.

Kepala Seksi Produksi BPS Kabupaten Magelang, Teguh Anugroho, SE menyampaikan bahwa untuk mendapatkan informasi produksi tanaman pangan dibutuhkan data luas tanam, luas panen dan luas puso, luas lahan pertanian, informasi penggunaan pupuk dan benih serta alat mesin pertanian.  Data ini dikumpulkan secara rutin melalui kegiatan statistik pertanian (SP).

"Untuk mendapatkan data yang akurat dibutuhkan enumerator yang handal dan menguasai sistem pengumpulan data (pengubinan) dan sistem pengolahan datanya," imbuhnya.(*/yve)