PMI Sleman Terima Sertifikat Pusat Unggulan Pembinaan PMR

Petunjuk dari pusat, seleksi seharusnya diawali dari tingkat bawah.

PMI Sleman Terima Sertifikat Pusat Unggulan Pembinaan PMR
Ketua PMI Sleman, Sunartono menunjukkan sertifikat Pusat Unggulan Pembinaan PMR dan Pemberdayaan SPAB Tingkat Utama, Selasa (3/10/2023). (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebuah prestasi yang membanggakan diperoleh Palang Merah Indonesia (PMI)  Sleman yang berhasil meraih sertifikat Pusat Unggulan Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) dan Pemberdayaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Tingkat Utama.

Ketua PMI Sleman, Sunartono, didampingi Sarijan selaku Sekertaris PMI Sleman kepada wartawan di Kantor PMI setempat, Selasa (3/10/2023), menjelaskan perolehan sertifikat ini cukup membanggakan.

“Karena hanya tujuh PMI Kabupaten/Kota se-Indonesia yang ditunjuk oleh PMI Pusat dalam penyerahan sertifikat tersebut yaitu Kabupaten Sleman, Buleleng, Malang, Kebumen, Jakarta Timur, Cilegon dan Kota Sukabumi,” ungkapnya.

Dijelaskan, berdasarkan kriteria dan hasil penilaian pencapaian kinerja PMR dan Pemberdayaan SPAB, PMI  Sleman ditetapkan sebagai salah satu pusat unggulan.

ARTIKEL LAINNYA: Latih Motorik Halus Anak dengan Mekar Fun Kit

Penilaian sertifikasi ini diawali dari penelusuran dokumen terkait program pembinaan PMR yang dimiliki PMI Sleman. Di antaranya dokumen MoU dengan dinas terkait antara Disdik lain, Balai Dikmen, dan Kanwil Kemenag Sleman.  Sebelumnya, PMI Pusat juga mengirimkan self assesment untuk diisi oleh masing-masing pengurus PMI Kabupaten/Kota.

"Dalam penilaian itu, tim penilai juga mempertimbangkan penyelenggaraan event Jumpa, Bakti dan Gembira (Jumbara) Nasional PMR IX Tahun 2023 di Kalianda, Lampung Selatan juga menjadi salah satu dasar penilaian," kata Sunartono.

Saat itu, tim pusat melakukan penelusuran tentang proses pemilihan calon peserta Jumbara. Sesuai petunjuk dari pusat, seleksi seharusnya diawali dari tingkat bawah.

"Waktu Jumbara ternyata panitia diam-diam mewawancarai peserta tentang bagaimana proses mereka bisa ikut berpartisipasi, dan jawaban anak-anak dari SD, SMP dan SMA sama. Aktivitas anak-anak selama di sana juga menjadi pertimbangan,” kata Sunartono.

ARTIKEL LAINNYA: Peringatan Hari Batik di Yogyakarta: Perajin Disabilitas Memimpin Pelestarian Warisan Budaya

Ke depan setelah menunjuk beberapa daerah sebagai pusat unggulan, PMI Pusat selanjutnya akan memberikan pendampingan pembinaan PMR.

Diakui Sunartono perolehan sertifikat unggulan dalam pembinaan PMR ini bagi PMI Sleman menjadi tantangan tersendiri agar anak muda sekarang memiliki rasa kepedulian sesama. Selain itu juga menumbuhkan jiwa sosial anak muda.

Menurut dia, PMI Sleman telah melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan pelatihan PMR di sekolah, dan pelatihan pembina.

Sejauh ini sudah ada 90 pembina PMR dari unsur guru yang mendapatkan pelatihan terdiri dari tingkat Mula (SD sederajat), Madya (SMP sederajat) dan Wira (SMA sederajat).

ARTIKEL LAINNYA: 27 Perusahaan Ikut Job Fair 2023 di SMK Muhammadiyah Imogiri

Sarijan menambahkan, PMI Sleman bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk pembinaan PMR dan pemberdayaan SPAB. Sasarannya terutama sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan bencana.

Materi yang disampaikan antara lain mitigasi dan pertolongan bagi korban bencana. Apalagi Sleman memiliki beberapa rawan bencana di antaranya bencana Merapi, tanah longsor, angin kencang dan banjir.

"Karena itu peran PMI dalam penanganan bencana tidak hanya pasca saja tapi mulai dari pra dan saat kejadian,” katanya. (*)