PMI Menumbuhkan Rasa Kemanusiaan Melalui Lomba Paduan Suara

Diharapkan persahabatan antar-anggota PMR bisa terjalin dengan baik

PMI Menumbuhkan Rasa Kemanusiaan Melalui Lomba Paduan Suara
Ketua PMI Kabupaten Sleman Sunartono memukul gong sebagai tanda dibukanya lomba paduan suara PMR Wira, Rabu (22/5/2024). (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dalam rangka peringatan Hari Palang Merah Internasional 2024, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menyelenggarakan lomba paduan suara Palang Merah Remaja (PMR) Wira. Kegiatan itu digelar di Gedung Serba Guna Sleman, Rabu (22/5/2024), diikuti 10 regu paduan suara.

"Kegiatan lomba paduan suara tingkat SLTA ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan sejak dini," kata Sunartono, Ketua PMI Sleman di sela-sela membuka lomba paduan suara PMR Wira.

Selain itu, kompetisi antarpelajar ini juga untuk memasyarakatkan PMI kepada khalayak. Dan yang terpenting ingin menumbuhkan jiwa kepalang-merahan kepada pelajar.

Menurutnya, jiwa kepalang-merahan perlu terus ditumbuhkembangkan terutama kepada generasi muda. Hal itu penting agar masyarakat memiliki rasa kebersamaan terhadap sesama manusia dan mau tolong menolong pada sesama.

Pernah diadakan rutin

Sunartono menyampaikan, kegiatan lomba paduan suara pernah diadakan rutin beberapa tahun lalu. Harapannya bisa dilaksanakan tiap satu tahun sekali. “Semoga melalui ajang semacam ini dapat terwujud harmonisasi antaranggota palang merah,” kata Sunartono.

Peserta lomba sesuai rekomendasi PMI Kapanewon meliputi SMAN 1 Kalasan, SMAN 1 Seyegan, SMAN 1 Ngemplak, SMAN 1 Tempel, SMKN 1 Godean, SMKN 2 Depok, SMAN 2 Sleman, SMKN 1 Cangkringan, MA Sunan Pandanaran, serta gabungan PMR Kapanewon Berbah.

Juara I diraih SMAN I Sleman, juara II SMAN Seyegan, juara III SMAN Kalasan, juara Harapan I SMKN Depok, juara harapan II SMKN I Cangkringan. Para juara mendapatkan piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.

Ketua panitia Tri Joko Saptono menjelaskan, perlombaan ini bertujuan menumbuhkan jiwa kesetiakawanan sosial dan kemanusiaan, serta memupuk semangat patriotisme di kalangan remaja.

Ekspresi diri

Selain itu, juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap PMI, sekaligus memberikan ruang kepada PMR untuk mengekspresikan diri dalam bidang seni suara.

"Melalui kegiatan ini diharapkan persahabatan antar-anggota PMR bisa terjalin dengan baik," kata Tri Joko.

Dewan juri sebanyak tiga orang terdiri dari akademisi ISI dan P4TK Yogyakarta serta praktisi pengajar di sekolah musik. Adapun unsur penilaiannya meliputi penampilan, teknik, materi suara dan kekompakan.

Lagu yang dibawakan berupa materi wajib Mars dan Hymne PMI, serta lagu wajib nasional pilihan ciptaan Ismail Marzuki berjudul Sapu Tangan Dari Bandung Selatan, Melati di Tapal Batas dan Sepasang Mata Bola.

Peserta juga diharuskan membawakan lagu daerah dengan pilihan judul Gundhul Gundhul Pacul dan Cublak Cublak Suweng. (*)