Pilkada Sleman, Kemunculan Harda-Danang Picu Polemik di KSB

Pilkada Sleman, Kemunculan Harda-Danang Picu Polemik di KSB
Ilustrasi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Kemunculan kabar akan bersatunya Harda Kiswaya dan Danang Maharsa dalam Pilkada Serentak di Sleman November mendatang, memicu polemik di kubu pengusung Harda Kiswaya. Koalisi Sleman Bersatu, yang sejak awal mengusung nama Harda sebagai calon Bupati Sleman, mengaku sudah mendengar kabar itu.

Koordinator Koalisi Sleman Bersatu (KSB) HR Sukaptana mengaku, hingga saat ini koalisi belum menyodorkan nama bakal calon Wakil Bupati Sleman yang akan mendampingi Harda maju dalam kontestasi. Namun terkait rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk Harda-Danang, Sukaptana mengaku telah mendengar informasi tersebut. 

“Iya saya sudah dengar. Tapi itu dari internal PDI Perjuangan. Kami dari KSB sampai saat ini belum menentukan sikap tentang siapa sosok wakil dari Mas Harda,” ujar Sukaptana saat dikonfirmasi kemarin, 1 Agustus 2024.

Menelisik kabar ini, informasi yang menyebut akan berduetnya Harda dan Danang ternyata juga memicu rasa gelisah dari partai pendukung KSB. Yakni Golkar, PKS, NasDem, PPP dan Gerindra. 

Mereka berpandangan, koalisi yang mereka bangun selama ini sudah cukup untuk mengusung calon sendiri, tanpa keterlibatan PDI Perjuangan. Beberapa kader partai KSB mempertanyakan keputusan untuk mengusung calon wakil dari partai lain, mengingat kekuatan KSB yang sudah solid dan mampu berdiri sendiri.

“KSB sudah cukup kuat dengan kursi yang kita miliki. Mengapa harus mengusung wakil dari partai lain?,” ujar Suroso, kader Gerindra.

Suroso juga merasa berat, kalau kursi Wakil Bupati diulurkan untuk figure non partai pendukung yang ada di KSB. Ia beralasan, KSB sudah cukup longgar dengan menyerahkan calon Bupati Sleman ke tokoh di luar partai. Sehingga mereka berharap, koalisi bisa menghimpun soloditas untuk mengusung calon pendamping dari internal.

“Kader internal kita juga mumpuni,” tandasnya. 

Kekhawatiran ini diperkuat oleh pandangan bahwa memilih wakil dari PDI Perjjuangan bisa mengurangi kekuatan KSB terhadap pasangan calon yang diusung. Selain itu, juga dikhawatirkan dapat menggerus soliditas KSB di tingkat akar rumput, yang dikenal sebagai antitesis dari rezim saat ini.

Wahid, kader PPP mempertanyakan keberadaan Danang sebagai pendamping Harda. 

“Memilih Danang sebagai wakil hanya akan membuat posisi pasangan calon ini menjadi tidak jelas,” katanya.

Menurut dia, Danang tetap bagian dari rezim yang sekarang berkuasa. 

“Ini bertentangan dengan prinsip KSB yang ingin perubahan nyata di Sleman. Dia juga tidak berkompeten saat menjabat Wakil Bupati Sleman,” katanya.

Sebelumnya berkembang kabar, bahwa Harda Kiswaya telah mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan. Boleh jadi, inilah yang menjadi awal berkembangnya kabar pasnagan Harda dan Danang dalam pilkada nanti. Namun, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sleman, Gustan Ganda, belum memberikan konfirmasi resmi terkait klaim tersebut. (*)