PGRI Purworejo Bantu Sembako untuk Tukang Becak dan Warga Kurang Mampu

PGRI Purworejo Bantu Sembako untuk Tukang Becak dan Warga Kurang Mampu

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Purworejo memberikan bantuan 400 paket sembako dan 20 ribu masker kepada warga terdampak Covid-19. Bantuan tersebut diberikan kepada perwakilan tukang becak dan warga tidak mampu sekitar kantor PGRI Purworejo.

Ketua PGRI Purworejo, Irianto Gunawan, mengatakan pemberian bantuan itu sebagai bentuk kepedulian PGRI kepada warga yang terdampak wabah Covid-19. "Kami mencoba bantu sekedarnya," katanya.

Irianto menambahkan, bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada perwakilan tukang becak dan masyarakat lain yang dirasa membutuhkan. Bukan hanya sembako dan masker, ke depannya warga juga akan menerima bantuan vitamin C, B dan E yang juga tak kalah penting untuk menjaga stamina.

"Kami dari PGRI Purworejo memberikan rasa kepedulian kami sekedarnya dengan memberikan bantuan berupa 400 paket sembako dan 20 ribu masker untuk masyarakat. Masker ini kan sekarang wajib, makanya masyarakat sangat membutuhkan," kata Gun, sapaan akrab Irianto Gunawan, di sela-sela pemberian tali asih di Aula PGRI, Kamis (9/4/2020).

Adapun jadwal penyerahan bantuan sembako dilakukan pada Sabtu (11/4/2020) kepada tukang becak di pangkalan dan warga kurang mampu lainnya yang berada di Purworejo. Sedangkan pada Senin (13/4/2020) PGRI akan memberikan bantuan 10 ribu masker kepada masyarakat melalui Posko Penanganan Covid-19 di Purworejo. Serta, Selasa (14/4/2020) penyerahan paket sembako ke tukang becak di pangkalan dan warga kurang mampu di Kutoarjo, juga akan dilakukan penyerahan masker sebanyak 10 ribu kepada anggota PGRI se Purworejo melalui pengurus cabang di masing-masing kecamatan.

Teguh Suprihatin (50), ketua paguyuban tukang becak, menyambut baik bantuan yang diberikan PGRI. "Saya mengucapkan terima kasih kepada PGRI atas baantuannya," katanya.

Teguh mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 dirinya bisa mendapatkan Rp 40 ribu perharinnya. "Sekarang pendapatan saya berkurang, tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari," katanya. (eru)