Pertama Kalinya, Warga Caturtunggal Usung Sosok Perempuan

Pertama Kalinya, Warga Caturtunggal Usung Sosok Perempuan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Untuk pertama kalinya elemen masyarakat Desa Caturtunggal, Depok, Sleman, mengusung sosok perempuan sebagai bakal calon kepala desa. Sosok perempuan dimaksud adalah RAy Prasetiyanti, kerabat dari Puro Paku Alaman Yogyakarta.

Slamet Widodo selaku wakil dari elemen pengusung menjelaskan, dipilihnya sosok perempuan ini merupakan hasil dari penjaringan aspirasi dari masyarakat yang mulai jenuh, dan menginginkan pembaharuan.

Sosok perempuan diharapkan bisa menjadi figur pengayom, memiliki jiwa asih, asah dan asuh. Sehingga dapat lebih mengoptimalkan segenap potensi masyarakat, khususnya kaum perempuan, anak-anak dan remaja.

“Kami sudah rindu dengan perubahan. Caturtunggal selama ini ya begitu begitu saja. Padahal sebagai desa dengan penghasilan besar, harusnya bisa lebih bergerak mendorong masyarakat memaksimalkan potensinya,” kata Slamet, Kamis (23/1/2020).

Warga, kata Slamet, meyakini desa mereka bisa berkembang lebih baik dan maju. Sebagai wilayah dengan puluhan perguruan tinggi dan pengelolaan anggaran yang besar, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh sosok pemimpin yakni kepala desa, untuk meningkatkan kualitas SDM atau rakyatnya.

“Semua sudah kita punyai kok. Tinggal memanage saja dengan lebih baik, dan penuh rasa tanggungjawab dengan mengedepankan transparansi dan partisipatif,” tandas Slamet.

RAy Prasetiyanti sendiri mengaku menghargai gagasan sejumlah personel dari elemen masyarakat yang mengusungnya maju dalam Pilkades Caturtunggal.

Kepada awak media, Prasetiyanti awalnya mengaku tidak tertarik untuk maju sebagai calon. Tapi gagasan dan argumemtasi disertai paparan kondisi riil kegelisahan warga yang disampaikan oleh mereka, akhirnya menggugah dan membuka hatinya untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi kepada warga.

“Warga berhak mendapatkan yang terbaik, siapapun pemimpinnya. Jangan sampai potensi yang dimiliki masyarakat terbelenggu. Potensi itu harus terfasilitasi oleh pemimpin,” katanya.

Ditanya apa yang menjadi gagasannya untuk kemajuan Caturtunggal ke depan, Prasetiyanti mengaku masih harus mendalami dan mempelajari lebih jauh. Namun sepupu Paku Alam XI ini, melihat pentingnya menyiapkan berbagai fasilitas untuk mengangkat potensi yang ada.

“Salah satunya, mungkin gedung serbaguna yang didesain sedemikian rupa agar bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan, workshop, sekaligus menjadi etalase dan tempat memasarkan hasil karya masyarakat. Saya pribadi, juga menaruh perhatian khusus terhadap kebudayaan," papar wanita dengan 3 putra ini.

Slamet Widodo mengaku mendapatkan figur RAy Prasetiyanti bukan perkara mudah. Ia bersama kawan kawannya, sudah lama menggodog ide dan meminta petuah dari lingkungan keraton.

Upaya imi, kemudian mengarah kepada sosok RAy Prasetiyanti yang selama ini berkiprah sebagai abdi dalem di Bagian Kesekretariatan Puro Paku Alaman. RAy Prasetiyanti, menjadi sosok yang mendampingi garwo Paku Alam XI dalam berbagai gawe atau kegiatan terkait Puro.

Terkait langkah konkret dari pencalonan RAy Prasetiyanti ini, Slamet menjelaskan, Kamis (23/1/2020) siang, pihaknya datang ke Balai Desa Caturtunggal untuk mengambil formulir pendaftaran. Sebagaimama ketentuan, pendaftaran akan dilayani 23 Januari hingga 4 Februari 2020.

“Kami akan ikuti semua prosedur dan legalitasnya. Setelah ini , kami juga secara resmi akan sowan dan minta restu ke Paku Alam XI,” pungkas Slamet. (eru)