Peringatan HPN 2025, Pewarta di DIY Santuni Anak Yatim
Terkadang insan pers dipandang sebelah mata padahal perannya sangat vital. Peristiwa bersejarah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 tidak akan bisa disiarkan ke seluruh dunia tanpa peran pers.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digelar Senin (10/2/2025), berselang sehari setelah peringatan acara puncak HPN 2025 nasional di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Acara yang berlangsung di Tika Jaya Coffee & Resto Jalan Imogiri Timur Banguntapan Bantul kali ini diikuti perwakilan wartawan lima kabupaten/kota se-DIY termasuk wartawan sepuh.
Diinisiasi Forum Pewarta Bantul (FPB) bersama Mbah Joyo Center (MJC), para awak media yang diwadahi dalam Forum Pewarta Peduli Daerah Istimewa Yogyakarta (FPP) DIY itu memberikan santunan kepada anak yatim piatu, difabel dan keluarga miskin.
Secara simbolis santunan diberikan oleh Dandim 0729 Bantul Letkol Inf Muhidin mewakili Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan SIK mewakili Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan SIK MH, Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Yulius Suharta mewakili Bupati Abdul Halim Muslih serta Ketua Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, dan tamu undangan dari Kejaksaan maupun Diskominfo.
Seremonial potong tumpeng peringatan HPN 2025 tingkat DIY. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Ketua FPP DIY, Djudiman, menerangkan tema yang diangkat adalah Menguatkan Solidaritas, Profesionalisme dan Kemandirian Wartawan Yogyakarta.
Peringatan HPN juga diisi deklarasi pernyataan sikap berisi seruan untuk menegakkan cara-cara kerja jurnalistik yang tidak menyimpang dari Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Khusus di DIY, peran serta wartawan akan sangat dibutuhkan dalam menjaga keistimewaan Yogyakarta dengan menghadirkan gagasan informasi yang mendidik, menghibur serta berperan serta pada keamanan warga maupun wisatawan.
"Saya mewakili rekan-rekan Forum Pewarta Bantul (FPB), sangat berterima kasih kepada tuan rumah Bapak Sutrajaya bersama Mbah Joyo Center (MBJ)-nya telah mendukung penuh terlaksananya peringatan HPN 2025," kata Djudiman.
Ajang silaturahmi
Founder Mbah Joyo Center (MJC), Sutrajaya atau akrab dipanggil Mbah Joyo menyatakan ajang silaturahmi yang digelar FPP ini semakin mempererat rasa untuk memiliki dan turut serta dalam membangun Yogyakarta. Harapannya kekompakan wartawan semakin menguat.
Mbah Joyo menyatakan sangat mendukung ajang silaturahmi yang dilakukan FPP DIY. Diharapkan kegiatan itu tidak hanya berlangsung sekali pada HPN 2025, khususnya di Kabupaten bantul.
"Saya sangat berharap acara ini tidak hanya dilakukan sekali saja. Namun di tahun-tahun mendatang bisa dilaksanakan bergilir di setiap kabupaten/kota," ujar Mbah Joyo yang baru saja pulang dari luar negeri, siang itu.
Yulius Suharta saat membacakan sambutan Bupati Bantul menyatakan peringatan HPN 2025 semakin meningkatkan profesionalitas sehingga menghadirkan karya jurnalistik berkualitas yang dapat kredibel, edukatif dan bertanggung jawab.
Mitra strategis
Dengan tema HPN 2025 nasional Pers Mengawal Ketahanan Pangan dan Kemandirian Bangsa, menurut bupati, pers tidak hanya sebagai penyampai informasi tetapi mitra strategis mengawal kebijakan publik dalam mencapai ketahanan pangan.
"Ketahanan pangan merupakan pilar utama membangn kemandirian bangsa. Tanpa ketahanan pangan akan sulit mencapai pembangunan yang baik," ucapnya.
Melalui pemberitaan akurat edukatif dan inspiratif pers dapat mendorong tentang pentingnya ketahanan pangan dan inovasi pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.
Pers dapat menjadi pengawas yang kritis untuk mengawal kebijakan publik untuk kepentingan rakyat. Dengan mengangkat kisah-kisah inspiratif untuk menuju ketahanan pangan.
Berbagai program
"Tanpa pers tujuan mencapai ketahanan pangan sulit disampaikan dan disebarluaskan. Berbagai program akan terus dijalankan untuk ketahanan pangan," ujarnya seraya menambahkan pers menjadi mitra strategis mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sependapat, Dandim Bantul Letkol Inf Muhidin menyatakan melalui peringatan HPN 2025 semoga apa yang dicita-citakan yaitu solidaritas dan mandiri dapat tercapai. Harapan itu selaras dengan maskot HPN 2025, yang digambarkan tangan kanan memegang pena sedangkan tangan kiri padi. Artinya, pers siap mengawal swasembada pangan nasional.
Diakui, terkadang insan pers dipandang sebelah mata padahal perannya sangat vital. Dia mencontohkan, peristiwa bersejarah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 tidak akan bisa disiarkan ke seluruh dunia tanpa peran pers.
"Tanpa pemberitaan wartawan saya yakin seluruh penjuru dunia tidak akan tahu bahwa Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945," tandasnya.
Tugas mulia
Dandim mengakui, memang pena lebih tajam bahkan bisa lebih kejam daripada pedang atau parang. Namun demikian kebenaran informasi lebih berharga serta lebih mulia dibandingkan segunung emas. "Tugas insan pers begitu mulia," tandasnya.
Ke depan dia berharap acara silaturahmi ini bisa berlanjut di berbagai tempat termasuk di Kodim Bantul yang siap membuka pintu dengan senang hati silaturahmi sambil ngopi bersama.
Sedangkan Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menyampaikan pesan Kapolda DIY untuk bersama-sama mewujudkan situasi kamtibmas. Kuncinya adalah tetap bersinergi dan terus bersilaturahmi.
Media memiliki peran nyata memberitakan berita-berita yang membuat situasi kondusif. Ini karena DIY sumber kehidupan utamanya adalah pariwisata dan pendidikan. Keduanya harus didukung dan keamanan menjadi kunci. Jika keamanan terganggu dan tidak kondusif maka tidak ada yang mau berwisata ke Yogyakarta.
Kekuatan Yogyakarta
Seperti disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dalam kesempatan itu Kombes Pol Ihsan menggambarkan kekuatan Yogyakarta sebagai pesawat baling-baling.
"Yang kanan pariwisata, yang kiri pendidikan. Ketika salah satunya rusak maka pesawat akan jatuh. DIY beda dengan daerah lain yang ada pertambangan dan sumber daya alamnya," katanya.
Menurut dia, keamanan di Yogyakarta bukan hanya situasi angka dan sebagainya melainkan sebagai investasi. "Semakin aman, semakin banyak yang datang ke sini dan perekonomian meningkat sehingga banyak warga Yogyakarta yang menyekolahkan anaknya sampai pendidikan tinggi,” katanya.
Puncak HPN 2025 tingkat DIY berlangsung meriah. Tamu undangan begitu datang langsung disambut oleh barisan bregada. Selain itu, juga ada hiburan orgen tunggal dan pentas spontanitas pembacaan puisi bertema wartawan oleh salah seorang wartawan sepuh. (*)