Pergerakan Pemudik dari Zona Merah Sulit Dipantau
ORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) DIY sepertinya akan kesulitan memantau pergerakan pemudik yang berasal dari zona merah.
Ini karena anggaran Rp 6,8 miliar Dishub DIY yang ada di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY belum bisa dicairkan. Padahal anggaran tersebut sangat dibutuhkan baik untuk kegiatan pemantauan maupun patroli.
”Untuk memantau kedatangan pemudik dari luar kota, Pemda DIY menyiapkan tiga pos. Jumlah itu masih kurang,” ujar Wahyu Pradana Ade Putra, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY.
Kepada wartawan, Rabu (22/4/2020) di ruang fraksi, dia mengakui pihaknya melalui Komisi C sudah menyampaikan usulan penambahan pos pantau menjadi tujuh titik.
Tiga pos itu berada di Prambanan, Wates dan perbatasan Magelang. Sedangkan pos lainnya bisa didirikan di jalur Wonogiri, Solo maupun jalur luar kota lainnya.
Pertimbangannya, tidak semua pemudik melintasi jalur umum. “Banyak kejadian pemudik tidak mampir di pos pantau tetapi langsung ke rumah,” ujarnya.
Anggota komisi yang membidangi infrastruktur ini lebih jauh menyampaikan, berdasarkan informasi sejumlah 24 persen warga Jakarta tetap ingin melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Ade mengakui penularan Covid-19 di DIY rata-rata berasal dari luar atau pendatang dari daerah yang menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Dia mencontohkan di Gunungkidul terdapat tambahan tiga orang dinyatakan positif, setelah ditelusuri ternyata yang bersangkutan sebulan silam berada di Jakarta.
Mengenai kondisi jalan-jalan di Yogyakarta yang saat ini sudah semakin ramai, menurut Ade, hal itu terjadi karena DIY tidak menerapkan PSBB. “DIY bukan daerah yang menerapkan PSBB maka kegiatan tetap berjalan seperti biasa,” ucap dia.
Karena itu Pemda DIY harus lebih kuat mengedukasi masyarakat terkait penerapan social distancing, kalau perlu pemda melibatkan volunteer yang diberi tugas khusus di tempat-tempat keramaian.
“Misalnya tenaga volunteer ditempatkan di pasar-pasar, tugasnya untuk mengingatkan setiap orang agar cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak,” kata anggota dewan dari Gunungkidul ini. (sol)