Penyintas Covid-19, Ayo Donor Plasma
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemda DIY mendorong para penyintas Covid-19 atau pasien yang sudah sembuh dari virus Corona untuk melakukan donor plasma konvalesen. Hal ini sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, termasuk di DIY.
Hal yang sama juga diterapkan di seluruh Indonesia. Wapres Ma'ruf Amin meluncurkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen.
Donor plasma konvalesen ini menjadi salah satu metode penyembuhan bagi mereka yang masih berjuang melawan Covid-19. Plasma ini didonorkan untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan gejala berat.
“Kami tentu mendukung gerakan nasional ini untuk terus dilakukan di DIY. Bentuk dukungan Pemda DIY ialah bagaimana agar lebih banyak lagi penyintas yang mau menjadi pendonor. Tentu saja kami juga turut memberikan sosialisasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat terkait donor plasma konvalesen,” ungkap Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Kesehatan DIY, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (18/1/2021), usai pencanangan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen secara daring dengan Wapres.
Menurut Pembajun, semakin banyak masyarakat yang memberi perhatian dan tahu tentang donor plasma konvalesen, maka akan semakin banyak penyintas yang bersedia menjadi pendonor. Metode penyembuhan ini pun diharapkan bisa menumbuhkan semangat bagi para penyintas.
“Bisa menjadi pendonor tentu juga bisa memberikan arti lebih bagi para penyintas, karena meskipun pernah terkena Covid-19, mereka masih bisa berkontribusi atau berbuat baik untuk orang lain,” paparnya.
Sementara Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mengungkapkan RS Sardjito telah melakukan proses donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19 atau pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Donor plasma konvalesen adalah pengambilan plasma darah yang berasal dari penyintas Covid-19 yang sudah kembali sehat.
"Plasma darah yang diambil mengandung antibodi yang dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19," paparnya.
Sardjito sudah melakukan donor plasma sejak sekitar Oktober-November 2020 lalu. RS tersebut memiliki delapan alat yang bisa dilakukan untuk donor plasma konvalesen.
"Pelayanan ini pun sudah banyak kami lakukan, bahkan tidak hanya untuk memasok kebutuhan di Sardjito saja, tapi juga dari rumah sakit lain,” ungkapnya.
Rukmono menambahkan, jumlah penyintas yang bersedia mendonorkan plasma cukup banyak. Pihaknya biasanya telah melakukan pendekatan sejak pasien Covid-19 dirawat.
Bahkan dalam dua minggu terakhir, Sardjito sudah menyalurkan 50 kantong plasma konvalesen, salah satu tujuan penyaluran ialah rumah sakit di Ambon. Menurutnya, metode penyembuhan Covid-19 dengan donor plasma konvalesen biasanya terjadi atas permintaan dokter yang menangani.
Laiknyanya pendonor darah, pendonor plasma konvalesen bisa melakukan donor secara berulang. Jika donor darah rentang waktunya sampai tiga bulan, namun donor plasma konvalesen cukup dua minggu sudah bisa kembali mendonorkan.
"Yang diambil benar-benar hanya bagian plasmanya saja. Darah merahnya akan langsung dikembalikan ke tubuh, sehingga tidak akan mempengaruhi Hb (hemoglobin) pendonor," jelasnya. (*)