Penutupan OWA Tidak Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Merapi

Penutupan OWA Tidak Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Merapi

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dalam rangka pemulihan ekosistem Obyek Wisata Alam (OWA) Kalikuning dan Dam Plunyon, maka kedua tempat tersebut ditutup sementara oleh Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mulai dari tanggal 7-14 Juli 2022.

Menanggapi penutupan obyek wisata tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman, Aris Herbandang mengatakan bahwa karena penutupan obyek OWA tersebut untuk upaya pemulihan ekosistem di obyek wisata tersebut maka tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan di lereng Merapi.

"Saya kira dalam waktu penutupan obyek OWA dengan jangka waktu 8 hari tersebut tidak berpengaruh dengan kunjungan wisatawan di daerah lereng Merapi," kata Herbandang, Sabtu (9/7/2022).

Hal ini menurut Herbandang karena, yang pertama daerah destinasi tersebut secara kewilayahan berada di lereng Merapi atau Sleman Utara yang memiliki banyak destinasi yang variatif dan masih bisa dikunjungi, mulai dari Kaliurang, bunker, sampai Bukit Klangon.

"Lalu yang kedua, saya kira tujuan dari ditutupnya destinasi ini untuk upaya koservasi pemulihan ekosistem di kawasan destinasi tersebut. Saya yakin bahwa pasca penutupan ini kunjungan wisatawan akan semakin meningkat, karena wisatawan yang datang berkunjung ke destinasi tersebut tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja tetapi juga menikmati keragaman dan keasrian ekosistemnya," tambah Herbandang.

Diungkapkan Herbandang bahwa dengan 8 hari penutupan untuk pemulihan itu akhirnya akan menambah daya tarik tersendiri di OWA Kalikuning dan Plunyon, karena beberapa waktu lalu mungkin beberapa satwa seperti burung dan yang lainya merasa terganggu dengan kehadiran banyaknya wisatawan.

Oleh karena itu lanjutnya dengan adanya penutupan sampai tanggal 14 Juli mereka akan kembali ke habitatnya lagi di kawasan tersebut.

Setelah dibuka kembali wisatawan akan bisa menikmati ekosistem destinasi yang sudah dipulihkan dan akan memberikan experience atau pengalaman yang sulit dijumpai di obyek wisata alam lainnya karena endemik Kalikuning dan Plunyon. (*)