Mudik Lebaran Momentum Kebangkitan Industri Pariwisata

Mudik Lebaran Momentum Kebangkitan Industri Pariwisata

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA - Setelah dua tahun lebih pandemi, pelonggaran mobilitas masyarakat saat Idul Fitri 1443 H menjadi momentum yang tepat untuk berbenah dan memulihkan industri pariwisata.

Yogyakarta sebagai kota tujuan pariwisata yang masih memikat wisatawan dalam negeri maupun luar. Lonjakan pemudik lebaran yang diprediksi terjadi 28 April 2022 digunakan sebaik-baiknya oleh pelaku wisata sebagai momentum kebangkitan pariwisata DIY.

"Setelah dua tahun lebih hotel sepi, pada 28 April sebenarnya merupakan momen kebangkitan. Bagaimana kesiapan hotel-hotel menghadapi momen kebangkitan ini akan kita diskusikan dalam webinar antara pelaku wisata dan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif," terang Hairullah Gazali, Direktur Korporat Jogja Tourism Training Centre (JTTC) kepada wartawan, Selasa (26/4/2/2022).

Turut hadir dalam webinar tersebut Deddy Pranowo (Ketua PHRI DIY), Reza Septiana (Ketua HRMA DIY), Indi Printianto (PHRI DIY) seta Niken Karsiati (Manager Mutu BMWI). Hadir pula perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) RI.

"Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk memberikan doa dan harapan-harapan terbaik bagi Korporat khususnya Jogja Tourism Training Center (JTTC) yang saat ini sedang berulang tahun ke-20, serta mempersiapkan kesiapan hotel dan restoran dalam menyongsong kembali tatanan kehidupan pariwisata di era pascapandemi," lanjutnya.

Sebagai pusat pelatihan pariwisata yang telah berusia dua dasawarsa, JTTC juga ingin membagikan kebahagiaan kepada masyarakat sekitar. Rasa syukur ini diwujudkan dengan membagikan bingkisan serta paket sembako kepada keluarga yang membutuhkan dan anak yatim.  “Ada 20 paket untuk keluarga miskin dan dua paket untuk anak yatim," kata Hairullah.

Jogja Tourism Training Center (JTTC) merupakan sebuah lembaga pelatihan di bidang pariwisata yang berdiri sejak 2002. 20 tahun merupakan usia yang cukup matang bagi sebuah lembaga pelatihan yang bergerak di industri pariwisata.

Covid-19 menjadikan cambuk bagi JTTC. Pelatihan yang terbiasa nyaman dengan bertatap muka pun disesuaikan dengan segala keterbatasan menjadi kelas-kelas online.

"Kondisi yang serba tidak menentu bukan hal yang mudah, tidak bisa dipungkiri ini dialami oleh semua orang. Alhamdulillah alih teknologi ini membuat kami bisa bertahan hingga saat ini, tidak ada pegawai yang kami rumahkan saat pandemi," tambahnya.

Rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun JTTC ke-20 juga dijadikan momen untuk meluncurkan laman web JTTC yaitu jttc.co.id. (*)