Penglihatan Kabur, Gejala Awal Terkena Retinopati Diabetika

Penglihatan Kabur, Gejala Awal Terkena Retinopati Diabetika

KORANBERNAS.ID – Retinopati diabetika menjadi salah satu penyebab kebutaan yang patut diwaspadai. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor empat setelah katarak glaukoma dan degenerasi makula.

“Gejala yang muncul pada penderita retinopati diabetika antara lain penglihatan kabur secara perlahan dan tampak ada benda atau bercak hitam pada lapang pandang,” ungkap dr Erin Arsianti Sp M M Sc MPH, Direktur Pelayanan dan Pendidikan Rumah Sakit Mata Dr “YAP” Yogyakarta.

Pada konferensi pers di rumah sakit setempat, Selasa (29/10/2019), sehubungan diselenggarakannya peringatan World Sight Day 2019, dia menjelaskan retinopati diabetika merupakan komplikasi mikrovaskular yang paling sering dari penyakit diabetes melitus baik tipe 1 maupun tipe 2.

“Terutama pasien dengan gula darah yang tidak terkontrol dan telah menderita diabetes mellitus dalam jangka waktu yang lama,” kata dia.

Pada retinopati tipe proliferatif, penderita dapat mengalami penglihatan berkabut atau kebutaan ketika perdarahan terjadi.

Risiko seseorang mengalami retinopati diabetika meningkat sejalan dengan lamanya diabetes. “Deteksi dini adalah tindakan yang tepat untuk mencegah kebutaan,” jelasnya.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi diabetes mellitus di Provinsi DIY pada penduduk semua umur tertinggi ke-2 di Indonesia (2,4 persen).

Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 2.933 pasien diabetes mellitus di 42 puskesmas di wilayah DIY diperoleh hasil 292 pasien positif terkena retinopati diabetika.

“Besarnya angka prevalensi penyakit retinopati diabetika menjadi dasar pentingnya dilakukan deteksi dini,” kata dokter Erin.

Kepala Instalasi PKRS sekaligus perwakilan Panitia WSD 2019 RS Mata Dr Yap, dr Anggun Desi Wulandari, menambahkan World Sight Day atau hari penglihatan sedunia diperingati setiap tahunnya pada 10 Oktober.

WSD merupakan momentum untuk mendorong pemerintah, perusahaan institus dan individu secara akif mendukung upaya pencegahan kebutaan secara gliobal.

Peringatan WSD tahun ini mengusung tema Universal Eye Health- Vision First dengan maksud meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat global akan pentingnya indera penglihatan untuk dijaga.

Caranya adalah, mengedepankan upaya preventif salah satunya dengan deteksi dini fokus pada penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, antara lain katarak glaukoma, retinopati diabetika dan kelainan refraks.

Rumah Sakit Mata Dr YAP selaku institusi pelayanan kesehatan mata di Yogyakarta bersama Paguyuban Peduli Retina Yogyakarta mengadakan kegiatan deteksi dini penyakit retinopati diabetika dengan sasaran masyarakat yang memilki riwayat penyakit diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta.

Adapun acara puncak WSD 2019 diselenggarakan Minggu (3/11/2019) di Rumah Sakit Mata "Dr YAP” Yogyakarta,  dengan sasaran guru sekolah di wilayah sekitar rumah sakit itu, kader kesehatan, Paguyuban Peduli Retina Yogyakarta maupun masyarakat umum di sekitar wilayah rumah sakit.

Adapun rangkaian acara puncak World Sight Day antara lain senam bersama, talk show tentang retinapati diabetika, pemeriksaan mata gratis dengan dokter spesialis mata, stan kacamata simulasi gangguan penglihatan, edukasi gizi dan farmasi, pemeriksaan gula darah serta fun game (eating in the dark). (sol)