Pemkot Yogyakarta Harus Gerak Cepat, Alokasikan Anggaran untuk Menyelesaikan Problem Sampah

Ada banyak titik tumpukan sampah yang tidak terambil.

Pemkot Yogyakarta Harus Gerak Cepat, Alokasikan Anggaran untuk Menyelesaikan Problem Sampah
Kegiatan Reresik Pasar Tradisional yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Perhatian bersama untuk kesadaran mengelola sampah harus dilakukan secara bersamaan oleh seluruh elemen masyarakat. DPC PDI Perjuangan mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta segera menuntaskan dan menyelesaikan problem sampah di kawasan perkotaan.

"PDI Perjuangan mendorong dan mendesak Pemkot Yogyakarta bergerak dan bekerja cepat menangani problem sampah perkotaan. Jangan lagi ada sampah tak terkelola baik, menumpuk dan membuat tak nyaman karena tidak terangkut," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Minggu (13/8/2023).

Menyoroti kondisi sampah perkotaan Yogyakarta sudah hampir satu bulan ini tidak terkelola baik, menurut dia, ada banyak titik tumpukan sampah yang tidak terambil akibat penutupan sementara TPST Piyungan yang sudah over kapasitas.

Eko Suwanto menegaskan lewat aksi gugur gunung Banteng Jogja Reresik ke pasar tradisional di Kota Yogyakarta, diharapkan bisa membangkitkan kebersamaan dan kesadaran seluruh warga kota ini menuntaskan problem sampah.

ARTIKEL LAINNYA: 40 Bacaleg PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Turun Membersihkan Sampah di 25 Pasar Tradisional

"Pemkot Yogyakarta kita desak lebih serius dan harus bersungguh-sungguh segera menyelesaikan sampah. Reresik di pasar dilakukan sebab pasar merupakan titik keramaian, pusat perekonomian rakyat, tempat pergaulan rakyat,” ujarnya.

Kondisi tumpukan sampah yang tidak terambil dan tidak banyak progres, lanjut dia, harus diselesaikan oleh Pemkot Yogyakarta dengan cara kerja keras. Jika perlu refocusing anggaran yang dialokasikan untuk urusan sampah. Sama dengan Pemda DIY, agar lebih serius menangani sampah.

"Harapan kita, Jogja sebagai tempat wisata, tempat belajar, seperti di pasar harus bersih agar bisa dinikmati rakyat. Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY harus lebih kerja keras. Refocusing anggaran jika diperlukan," kata Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Endro Sulaksono selaku pengurus DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menyatakan Banteng Jogja Reresik Sampah dilakukan bersama-sama 40 bacaleg PDI Perjuangan dan elemen badan, sayap partai beserta Satgas PDI Perjuangan.

ARTIKEL LAINNYA: Kota Wates Dipilih untuk Lokasi Pertama Stasiun Pengisian Listrik Mobil

"Seluruh bacaleg dari PDI Perjuangan siap menang di Pemilu 2024. Reresik Pasar ini untuk mewujudkan komitmen penuh dalam satu barisan bersama rakyat Yogyakarta mengelola sampah dengan baik," kata Endro Sulaksono.

Kegiatan reresik dimulai pukul 07:00 pagi serentak di pasar tradisional. Sampah dikumpulkan sesuai jenisnya dengan diwadahi kantong sampah, baik organik maupun anorganik.

Menurut Endro Sulaksono, PDI Perjuangan sangat intens untuk urusan sampah. "Ini perlu kita jalankan bersama. Sampah harus benar-benar kita tanggulangi, PDI Perjuangan berkomitmen untuk reresik, memperhatikan pengelolaan sampah di Yogyakarta. Kita bantu reresik di seluruh pasar, harapan kita masalah sampah perkotaan bisa tuntas terkelola baik," kata dia.

Susanto Dwi Antoro selaku Ketua Banteng Jogja Reresik mengajak masyarakat untuk disiplin memilah sampah organik dan anorganik sehingga bisa terkelola dan didaur ulang.

"Serentak hari ini, PDI Perjuangan Yogyakarta gugur gunung, reresik sampah di pasar tradisional. Ini komitmen PDI Perjuangan mewujudkan Yogyakarta pasare resik, ayo pilah sampah organik dan anorganik," kata Susanto. (*)