Pemkab Sleman Berhasil Mengatasi Kemiskinan dan Stunting

Pemkab Sleman menjalankan delapan aksi konvergensi penanggulangan stunting.

Pemkab Sleman Berhasil Mengatasi Kemiskinan dan Stunting
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman baru-baru ini memperoleh anugerah Program Ekonomi Terpuji dalam kategori Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting dalam ajang detikjateng-jogja Awards 2024.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran serta Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman.

"Sebelum kami merumuskan program khusus, tentu kami bersama Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat (SepedaMas) aktif turun langsung di setiap kapanewon untuk menerima masukan, kemudian kita ramu menjadi strategi pananggulangan kemiskinan. Jadi keberhasilan tersebut berkat semuanya terlibat memikirkan masalah kemiskinan," kata Danang, Senin (6/5/2024).

Strategi tersebut, menurut dia, dirumuskan setelah dirinya aktif turun di masyarakat menerima masukan-masukan untuk penanggulangan kemiskinan. Danang Maharsa berhasil menciptakan strategi empat program khusus dalam penanggulan kemiskinan.

Pertama, melalui program Sleman Pintar, program beasiswa yang diberikan kepada anak keluarga miskin bekerja sama dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: Warga Sulap Lahan Bekas Galian Tanah Liat di Godean Menjadi Kebun Durian

Kedua, melakukan pendampingan, pelatihan dan penguatan modal terhadap UMKM yang masuk dalam kategori rentan miskin dan miskin.

Ketiga, menggalakkan jaminan sosial berupa jaminan pendidikan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Dinas Sosial. Keempat, memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada lansia dan disabilitas.

Diketahui, angka kemiskinan di Sleman mengalami penurunan yang tercatat pada tahun 2022 sebesar 7,74 persen turun menjadi 7,52 persen pada tahun 2023.

Selanjutnya angka stunting di Kabupaten Sleman juga mengalami penurunan. Pada 2021 angka stunting 16 persen, tahun 2022 turun menjadi 15 persen dan pada tahun 2023 turun 2,6 persen menjadi 12,40 persen.

Menurut Danang keberhasilan tersebut didasari dengan suksesnya Pemerintah Kabupaten Sleman menjalankan delapan aksi konvergensi penanggulangan stunting.

"Tentu delapan aksi konvergensi penanggulangan stunting ini membutuhkan dukungan semua kalangan, OPD terkait, TPPS di masing-masing kapanewon dan kalurahan serta masyarakat luas. Tanpa dukungan dari semua pihak tentu tidak akan jalan," kata Danang. (*)