Pemda DIY Harus Lebih Cepat Tangani Covid-19

Pemda DIY Harus Lebih Cepat Tangani Covid-19

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah pihak menilai Pemda DIY lamban menangani wabah virus Corona atau Covid-19. Mestinya pemda harus lebih cepat dan sigap membuat kebijakan serta program untuk mengatasi dampak sosial-ekonomi yang dirasakan warga miskin, rentan miskin dan para pekerja sektor informal.

Desakan ini disampaikan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY, Darul Falah. “Penanganan wabah Covid-19 di DIY memerlukan perhatian lebih serius dari pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya, Selasa (21/4/2020).

Terkait penanganan wabah, PKS DIY memiliki beberapa catatan. Pertama, perkembangan pasien positif dari 1 menjadi 69 orang dalam waktu 40 hari perlu diwaspadai. Dia menduga jumlahnya lebih dari itu apalagi saat ini muncul kasus orang tanpa gejala (OTG).

Kedua, pemda perlu terus menguatkan kesadaran dan kedisiplinan semua pihak untuk melakukan jaga jarak, rajin cuci tangan, memakai masker. Apabila tidak ada keperluan mendesak agar tinggal di rumah.

"Dalam sepekan terakhir aktivitas masyarakat kembali menggeliat, mungkin sebagian merasa tidak ada kejelasan dan jenuh di rumah. Jika banyak pihak terlena atas bahaya Covid-19, ini akan menyulitkan upaya menekan perkembangan virus,” tambahnya.

Menurut dia, Pemda perlu menguatkan kampanye kesadaran masyarakat dengan tindakan yang lebih kongkret, antara lain menyediakan masker murah dan mudah terjangkau sehingga semua warga bisa pakai masker.

Dosen Kehutanan ini mengakui Covid-19 jika tidak diatasi lebih cepat dampak sosial-ekonominya sangat berat terutama bagi kelompok menengah ke bawah.

Ketiga, Pemda perlu menguatkan program perlindungan keluarga miskin, rentan miskin dan pekerja sektor informal disertai data lengkap dan valid.

“Pertanyaannya apakah Pemda punya data valid siapa saja yang terdampak? Kami meragukan data kemiskinan pusat, karena temuan kami di lapangan seperti pembagian KKS Program Sembako ternyata tidak sedikit yang salah sasaran. Bahkan ada nama yang telah meninggal dunia setahun lalu menerima surat undangan pengambilan bantuan,” ungkapnya.

Dia melihat dampak Covid-19 yang baru berjalan 1,5 bulan bulan di DIY sudah terasa sangat berat mengingat roda ekonomi provinsi ini sepenuhnya digerakkan sektor pendidikan dan pariwisata.

Padahal semua sekolah dan kampus libur. Obyek-obyek wisata pun tutup. Belasan ribu pekerja sektor informal terdampak langsung. Sebagian pedagang Pasar Beringharjo menutup kiosnya sejak sebulan silam. Demikian pula toko-toko di Malioboro.

Keempat, Pemda harus memastikan ketersediaan dan ketercukupan alat pelindung diri (APD) yang standar bagi tenaga medis. Pemda bisa menggandeng UMKM lokal untuk memproduksi APD standar sekaligus menggerakkan ekonomi UMKM.

“Secara khusus atas nama DPW PKS DIY kami menyampaikan apresiasi kerja keras para tenaga medis,” kata Darul Falah seraya berharap Pemda DIY memberikan reward bagi para tenaga medis dan semua pihak yang bekerja di garda depan penanganan Covid-19.

Sebulan lalu, PKS DIY membentuk Posko Siaga Covid-19, yang secara khusus bertugas mendata anggota dan simpatisan PKS terdampak Covid-19.

"Alhamdulillah tidak ada anggota PKS beserta anggota keluarganya masuk kategori pasien positif atau pasien dalam pemantauan (PDP). Kami berharap kondisi ini terus terjaga, semua anggota PKS beserta keluarganya selalu sehat,” tambahnya.

Hanya saja, cukup banyak usaha anggota PKS yang terdampak. Posko Siaga Covid-19 PKS DIY kemudian menyalurkan bantuan sembako kepada 1.802 KK anggota PKS.

Selain itu, struktur DPD dan DPC juga aktif membuat kegiatan edukasike masyarakat melalui jejaring sosial media serta pelayanan  penyemprotan disinfektan, sambako murah, pembagian hand sanitizer dan masker di sejumlah lokasi.

Milad ke-22

Bertepatan milad ke-22 PKS tahun ini bertema Wujudkan Solidaritas Nasional, Kian Kokoh Melayani Rakyat, PKS DIY membagikan paket sembako kepada warga masyarakat di sekitar sekretariat Kantor DPW PKS.

Secara simbolis bantuan diterima Ketua RT 32 Kampung Gambiran sebagai perwakilan warga. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana dan Wakil Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas'udi.

Darul Falah berharap pandemi Covid-19 yang dampaknya sangat berat ini ada hikmahnya, salah satunya semakin kuatnya solidaritas nasional, semangat gotong royong dan saling membantu di masyarakat. "InsyaAllah, kita yakin dengan solidaritas yang kuat mampu melewati ujian ini dengan baik," tandasnya.

Huda Tri Yudiana mengatakan saat ini jalanan di Yogyakarta mulai ramai. Terlihat kerumunan orang di sejumlah lokasi. Sepertinya imbauan untuk tetap di rumah mulai diabaikan. Dia meminta Pemda DIY bekerja sama dengan aparat keamanan melaksanakan pendekatan persuasif.

“Pemerintah perlu terus mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah. Bagi mereka yang bekerja mestinya Pemda menyediakan sembako, supaya tidak perlu keluar rumah karena alasan ekonomi. Saya sudah sampaikan ke Pemda tapi masih konsolidasi data, masih perlu waktu," ungkapnya. Prinsipnya jangan sampai terjadi bantuan salah sasaran. (sol)