Pelajar SMKN 1 Sewon Bantul Ujian Praktik Laiknya di Tempat Kerja

Tim penguji selain dari internal juga didatangkan dari eksternal yang berkualifikasi di bidangnya.

Pelajar SMKN 1 Sewon Bantul Ujian Praktik Laiknya di Tempat Kerja
Uji Kompetensi Keahlian kuliner SMKN 1 Sewon. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 712 pelajar kelas XII SMKN 1 Sewon Bantul mengikuti kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK), Selasa (18/2/2025).

Mereka berasal dari kompetensi keahlian (jurusan) Kuliner 211 siswa, Perhotelan 134 siswa, Busana 138 siswa, Kecantikan 131 siswa, Usaha Layanan Pariwisata (ULP)  67 siswa dan  Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 71 siswa.

Saat ujian praktik, mereka terlihat sangat terampil dan piawai  melakukan tugas yang mereka harus selesaikan laiknya di tempat kerja ataupun industri yang sebenarnya.

Tim penguji selain dari internal juga didatangkan dari eksternal yang berkualifikasi di bidangnya dari Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi). Selain itu, juga uji Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)  yang asesor-nya sudah mendapat sertifikat dari BNSP.

Hadir dalam UKK Kepala Balai Dikmen Kabupaten Bantul, Ismunardi MPd, Ketua Komite sekolah H Saebani MA M Pd, Kepala SMK Negeri 1 Sewon Sri Hartati M Pd, perwakilan Dudi, mitra atau rekanan serta perwakilan wali siswa.

UKK Teknik Komputer Jaringan SMKN 1 Sewon Bantul. (istimewa)

"Tujuan dari  UKK adalah untuk tes kemampuan atau kompetensi selama pembelajaran utamanya mapel produktif sejak kelas X. Dalam UKK  akan terlihat apakah mereka mampu atau berkompeten menyerap hasil pembelajaran selama ini," kata Sri Hartati didampingi Samsiwihati MPd selaku Wakahumas dan Hubungan Industri serta Waka Kurikulum, Dwi Ermawati MPd.

Mereka memang melibatkan penguji eksternal yang berasal dari industri. Dengan harapan lulusannya berkompeten sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

"Jadi siswa saat lulus tidak kaget karena pembelajaran dan UKK mereka sudah standar industri. Karena memang kualitas dan mutu pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan  Dudi,” katanya.

Bukan hanya pembelajaran saja, namun peralatan praktik seperti alat jahit dan alat oven serta dapur disesuaikan dengan  kebutuhan industri terkini. Semua peralatan di-update.
"Kita ada juga guru tamu dari Dudi. Mereka memberikan masukan sehingga peralatan kami benar-benar sesuai kebutuhan standar mereka," tambahnya.

Status BLUD

SMKN 1 Sewon memiliki  teaching factory dan kelas  industri yang semua disesuaikan dengan Dudi sesungguhnya. SMKN 1 Sewon telah berstatus sekolah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga  bisa menjual produk termasuk menerima pesanan dari luar.

SMK yang sudah BLUD akan diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan pengelolaan keuangan atau barang BLUD SMK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Melalui BLUD SMK, diharapkan implementasi teaching factory dan Project Based Learning (PBL) benar-benar menjadi wadah simulasi industri bagi peserta didik untuk dapat mengasah kompetensinya serta melahirkan berbagai produk-produk unggulan yang layak untuk dipasarkan di masyarakat.

Ismunardi memberi apresiasi atas pelaksanaan UKK 2025. "Semoga bisa meningkatkan mutu dan kualitas lulusan dari SMKN 1 Sewon dan sesuai dengan kebutuhan pasar," katanya. Selain itu, lulusan  juga mampu berwirausaha ataupun bekal melanjutkan ke perguruan tinggi. (*)