Pelajar di Sleman Bunuh Diri, Ini Tanggapan Bupati

Pelajar di Sleman Bunuh Diri, Ini Tanggapan Bupati

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya pelajar salah satu SMK di Sleman beberapa hari lalu.

"Saya dapat informasi (pelajar bunuh diri) malam harinya. Atas nama pemerintah dan pribadi saya mengucapkan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga tetap kuat, ikhlas, tabah dan mendoakan almarhum," ungkap Kustini, Jumat (17/2/202).

Meninggalnya pelajar dengan cara bunuh diri tersebut, menjadi perhatian khusus Kustini karena dialami seorang pelajar.

Menurutnya, seorang remaja yang masih berstatus pelajar tidak seharusnya bisa melakukan hal yang demikian.

"Ini bukan hanya duka untuk orang tua almarhum, tetapi juga dunia pendidikan dan kita (pemerintah). Bukan hanya mengambil hikmahnya, tetapi harus ada tindakan segera agar kejadian ini tidak terulang lagi," jelas Kustini.

Menanggapi terkait adanya kejadian ini, bupati telah berkomunikasi dengan tim terpadu yang terdiri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Kustini meminta tim terpadu untuk segera melakukan assement untuk dapat memformulasikan kegiatan preventif dan rehabilitasi ke depan.

"Kita telah komunikasi agar ada segera langkah-langkah yang harus diambil. Saya juga minta tim terpadu dapat bekerja cepat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," terang Kustini.

Dilanjutkan Kustini, bahwa pendidikan anak dimulai dan diawali dari rumah atau keluarga. Peningkatan pendidikan agama dalam membina komunikasi antara orang tua dan anak sangat diperlukan dan juga harus dibarengi dengan bimbingan konseling siswa di sekolah supaya lebih ditingkatkan.

Selain itu, edukasi tentang pemanfaatan internet di era yang sudah serba digital ini juga harus ditingkatkan seperti melakukan pembatasan dan pelarangan konten-konten yang bisa menimbulkan dampak bahaya.

"Kejadian ini merupakan alarm bagi kita semua, baik orang tua, guru dan lingkungan sebaya terutama untuk lebih memperhatikan anak-anak di sekeliling kita. Tentu kami (pemerintah) juga akan terus melakukan pencegahan bekerja sama dengan semua pihak," kata Kustini. (*)