PDAM Purworejo Siap Pasok Air Bersih untuk Bandara Kulonprogo
Dengan teknologi membran tidak diperlukan lagi campuran bahan kimia.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Air Minum PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo Jawa Tengah berusaha menyiapkan air bersih berstandar internasional untuk kawasan bandara Kulonprogo, Yogyakarta International Airport (YIA) dan sekitarnya.
PDAM Purworejo bekerja sama dengan PT Dzam Starindo Traco mengolah air menggunakan teknologi membran dari Korea. Teknologi membran memiliki saring sangat kecil sehingga mampu menghasilkan air bersih.
Dengan teknologi membran tidak diperlukan lagi campuran bahan kimia sehingga pengolahannya rumit. Air dengan saringan membran menghasilkan air berstandar internasional.
Saat ini kualitas air PDAM Purworejo sudah sesuai ambang batas Permenkes, otomatis air hasil saringan membran berada di atas syarat tersebut. Membran dipakai di negara maju seperti di Eropa, sehingga tidak memerlukan tempat yang luas, bisa sederhana dengan teknologi tinggi.
Teknologi membran untuk air bersih berstandar internasional. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo Hermawan Wahyu Utomo menyatakan saat dirinya membuat rancangan pembangunan fasilitas umum (fasum) air bersih di kawasan YIA, ada yang tertarik. PT Dzam Starindo Traco menawarkan kerja sama penggunaan teknologi membran dari Korea.
"Kita munculkan konsep pembangunan di wilayah selatan, ada perusahaan yang minat melakukan kerja sama yaitu PT Dzam Starindo Traco dengan teknologi membran dari Korea. Rencana teknologi membran tersebut siap dioperasikan di Desa Dadirejo Kecamatan Bagelen," jelasnya, Selasa (6/8/2024), di kantornya.
Menurut Wawan, sapaan akrabnya, kawasan selatan Kabupaten Purworejo akan berkembang dan sudah selayaknya memperhatikan infrastruktur air bersih.
"Saat kami bersama Bupati Purworejo sowan Sri Sultan (Gubernur DIY) beberapa waktu yang lalu untuk matur ini (pembangunan fasum di kawasan YIA), beliau (Sultan HB X) kersa memberikan dukungan, namun saat ini Kamis masih menunggu administrasi dari Kabupaten Kulonprogo," kata dia.
Sangat kecil
Wawan menambahkan teknologi membran berbentuk pipa di dalamnya terdapat saringan serupa benang mirip fiber optik berukuran sangat kecil. Saringan terbuat dari bahan campuran karet dan terdapat logam.
"Sebelumnya proses manual menyedot air dari sungai dikasih agulasi ada perputaran air. Dengan teknologi membran tidak perlu sedimentasi, tidak perlu agulasi, air langsung disedot menghasilkan air bersih standar internasional," ungkapnya.
Teknologi membran rencananya untuk fasilitas umum (fasum) di sekitar YIA meliputi tiga wilayah kecamatan yaitu di Purwadadi, Bagelen dan Ngombol. Nilai investasi pembangunan jaringan pipa untuk tiga kecamatan itu Rp 26,990 miliar.
“Pembangunan baru dengan teknologi membran, membutuhkan investasi Rp 65 miliar untuk membran 200 liter per detik. Dengan rincian tahap pertama 50 liter per detik, tahap berikutnya 100 liter per detik dan 50 liter per detik, total 200 liter per detik,” kata dia.
Kebutuhan dasar
Menurut dia, pembangunan wilayah selatan berupa infrastruktur perpipaan harus siap. “Suka tidak suka harus siap. Pembangunan air bersih wajib dan sangat mendasar karena termasuk kebutuhan dasar," ujarnya.
Dia menambahkan investasi harus ada kerja sama dengan Pemda. “Pemda dan Dewan harus sinergi melakukan pembangunan perpipaan di sekitar YIA,” kata dia.
Dyah Rumantini selaku Kasubag Perekonomian Setda kabupaten Purworejo mengatakan ada usulan permohonan dari PDAM Purworejo untuk pengembangan di wilayah sekitar YIA.
"Dalam usulan permohonan yang dikirimkan oleh Perumda Air Minum Tirta Perwitasari yaitu sebesar Rp 27,567 miliar dan sudah diteruskan ke Bappedalitbang selaku OPD Penyusun RKPD Kabupaten Purworejo tahun 2025,” katanya.
Jumlah tersebut hanya sebatas usulan karena proses finalisasi penganggaran ada di TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Daerah. “Kami sebatas penyampai usulan," kata Dyah. (*)