Paslon Babe Mulai Memikat Pemilih Muda
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Tiga kali debat calon kepala daerah yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul melalui siaran langsung TVRI Jogja, mengubah konstelasi politik tingkat lokal.
Segmen pemilih muda mulai berani menunjukkan sikap politik dan bakal merubah arah dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3, Bambang Wisnu Handoyo dan Benyamin Sudarmadi atau babe.
Koordinartor jaringan relawan untuk Babe, Wisnu Setyanto, mengatakan ada pergerakan yang mengejutkan pascadebat ketiga, 10 November 2020. Ada permintaan audiensi maupun pertemuan terbatas kalangan pemilih muda dengan Bambang Wisnu dan Benyamin.
“Ini pergerakan yang mengejutkan. Kelompok dan komunitas anak muda mulai minta pertemuan dengan paslon 3. Ya alhamdulilah sebisa mungkin kita layani, walau harus merubah penjadwalan padat yang sebelumnya sudah tersusun,” kata Wisnu, Jumat (13/11/2020).
Menurut dia, permintaan pertemuan terbatas itu datang dari komunitas-komunitas pemilih muda, mulai dari komunitas klub motor, sepeda onthel, pegiat konservasi pecinta alam, kelompok hobi kicau mania, penghobi tanaman hias, jaringan kades, sanggar seni, kelompok UMKM, guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), tenaga kesehatan, relawan desa tangguh bencana hingga kelompok Karang Taruna dusun dan kelurahan.
“Meskti tidak selalu bergerak atas nama organisasi yang dipimpin, tapi banyak tokoh muda mulai datang menyatakan dukungan nomor 3, Bambang Wisnu-Benyamin,” tambah Rahayu, tim jaringan komunitas relawan Babe.
Wadah relawan organik Sahabat Babe yang diprakarsai Mohammad Dadang Iskandar pun kebanjiran permintaan anak-anak muda yang mulai berani mendeklarasikan dukungan untuk pemenangan Bambang Wisnu yang dikenal sebagai orang terdekat Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.
Dadang mencatat, komunitas atlet olah raga biliar, ojek online, hingga komunitas pedagang pasar tradisional dilayani dalam kelancaran deklarasikan pernyataan sikap memenangkan paslon nomor urut tiga.
Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyatakan selalu menitipkan pesan-pesan pendidikan politik relawan bagi anak muda dan kelompok pemilih perdana.
Menurut dia, harta terakhir paling mewah dimiliki generasi muda adalah idealisme. Menjatuhkan pilihan untuk Bambang Wisnu-Benyamin adalah pilihan ideologis. “Bambang Wisnu-Benyamin representatif gagasan dan harapan anak muda Gunungkidul,” ujarnya usai memimpin rakor pemenangan pilkada Gunungkidul.
Terpisah, mantan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Gunungkidul, Andreas, mengatakan pergerakan suara khusus pemilih muda akan semakin mengemuka pada detik-detik akhir mendekati hari pemungutan suara.
Menurut dia, anak muda saat ini sedang mendalami kualitas masing-masing paslon. Dia turut bergerak untuk menemani kelompok milenial basis pemilih wilayah gemuk untuk mendukung pemenangan paslon nomor urut 3.
Masifnya gerakan pemenangan Bambang Wisnu-Benyamin juga mulai digelorakan aktivis 98 yang tergabung dalam Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem). Sayap perjuangan PDI Perjuangan ini mengajak anak muda cerdas menghadapi Pilkada dengan melihat rekam jejak semua paslon di Gunungkidul.
Foky dari Repdem menyebut komunikasi politik dan hubungan politik daerah dengan pusat itu bisa menentukan akses program-program rakyat.
Dalam pertemuan terbatas dengan aktivis Repdem DIY belum lama ini, anggota DPRD Kota Yogyakarta tiga periode itu mengajak anak muda mempelajari peta politik.
Dia menyebutkan suara dukungan Joko Widodo-Maruf Amin pada Pilpres di Kabupaten Gunungkidul meraup 76 persen. Pemilih belum terlambat mengubah dukungan untuk pemenangan nomor 3, Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi bersama relawan Jokowi lainnya di Gunungkidul. (*)