Politisi Gerindra Yuni Astuti Imbau Mahasiswa Baru di Yogyakarta Tak Tergoda Pergaulan Bebas

Politisi Gerindra Yuni Astuti Imbau Mahasiswa Baru di Yogyakarta Tak Tergoda Pergaulan Bebas
Politisi Partai Gerindra, Yuni Astuti. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta masih menjadi salah satu tujuan bagi mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi atau kuliah. Ratusan ribu mahasiswa baru akan datang untuk menempuh pendidikan sarjana mulai pertengahan tahun ini.

Politisi asal Gerindra Yuni Astuti mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan. Kuliah di Yogyakarta yang merupakan Kota Pendidikan dan Kota Budaya tentu menjadi impian anak muda Indonesia.

"Selamat datang bagi para mahasiswa baru di Yogyakarta. Yogyakarta ini menjadi salah satu tempat yang banyak menjadi pilihan anak muda untuk menempuh pendidikan," kata Yuni Astuti, Sabtu (24/6/2023).

“Di Yogyakarta ini ibaratnya menjadi kawah candradimuka buat teman-teman mahasiswa sebelum nanti memasuki kehidupan tahap selanjutnya. Harapan saya, adik-adik mahasiswa ini bisa menyerap banyak ilmu, budaya dan jaringan saat kuliah," sambung Yuni Astuti yang akan maju sebagai Caleg Partai Gerindra untuk DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) DIY.

Komandan KOTI Mahatidana Pemuda Pancasila DIY ini menjabarkan berkuliah di Yogyakarta itu banyak tantangannya. Tantangan ini, lanjut Yuni Astuti, ada yang positif maupun negatif.

"Positifnya tentu banyak kalau berkuliah di Yogyakarta ini. Adik-adik kita ini bisa belajar bagaimana adat istiadat dan budaya Yogyakarta atau Jawa. Selain itu juga adik-adik mahasiswa bisa belajar berjejaring. Banyak orang sukses yang dulunya bersekolah dan berkuliah di Yogyakarta," kata Yuni Astuti.

Meski demikian, dia juga mengingatkan ada pula tantangan negatif berupa pergaulan bebas mahasiswa yang semakin marak.

"Saya sering sedih kalau kemudian mendengar kabar karena pergaulan bebas kemudian ada mahasiswi yang menggugurkan janinnya atau membuang bayinya karena dampak pergaulan bebas,” ucapnya.

Menurut dia, fenomena tersebut belakangan ini banyak ditemukan. "Saya itu kasihan, mereka sebenarnya ke Yogyakarta itu kan ingin kuliah dan mengejar cita-citanya. Jangan sampailah kemudian apa yang adik-adik mahasiswa ini cita-citakan justru kandas karena tergoda pergaulan bebas. Kasihan mereka, kasihan juga orang tua mereka," tambah Yuni Astuti.

Disebutkan, salah satu akar masalah dari pergaulan bebas ini adalah menjamurnya kos-kosan bebas tanpa induk semang. Maraknya kos-kosan bebas atau kerap disebut Kos Las Vegas (LV) ini dinilai Yuni Astuti selain jadi salah satu akar pergaulan bebas juga berpotensi berujung pada kriminalitas.

"Belakangan ini marak kos-kosan bebas tanpa induk semang atau tidak ada pengawasnya. Kos-kosan macam ini justru banyak dipilih oleh mahasiswa padahal kos-kosan bebas ini sebenarnya justru merugikan bagi mereka. Tanpa pengawasan, kesannya bebas tapi kalau ada kejadian apa-apa, siapa yang tanggung jawab?" terang Yuni Astuti.

Dia mengimbau kepada orang tua yang anaknya berkuliah di Yogyakarta untuk memilih kos-kosan yang punya induk semang atau ada yang mengawasi. “Jangan sampailah anaknya yang dikuliahkan di Yogyakarta justru gagal meraih cita-citanya karena terjebak pergaulan bebas. Mari kita sama-sama jagalah," kata Yuni Astuti. (*)