Pasar Hewan Bonyokan Jatinom Klaten Berangsur Ramai
Pada pasaran hari ini sudah ada sekitar 100-an ekor sapi yang masuk pasar.
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Sempat sepi sekitar sebulan lalu akibat merebaknya berita PMK (Penyakit Mulut dan Kaki) di sejumlah daerah, kondisi Pasar Hewan Bonyokan Jatinom Klaten sudah berangsur ramai saat pasaran Rabu (5/3/2025). Meski belum maksimal namun jumlah ternak sapi yang masuk sudah cukup banyak.
Ditemui di loket pasar hewan Bonyokan, Rabu (5/3/2025) pagi, Kepala Desa Bonyokan, Surono, mengatakan pada pasaran hari ini sudah ada sekitar 100-an ekor sapi yang masuk pasar.
Kondisi ini sangat jauh berbeda sekitar sebulan lalu di mana pasar benar-benar sepi dan ternak yang masuk pasar juga hanya ada 11 ekor.
"Sekitar sebulan lalu atau enam kali pasaran, hanya ada sebelas, 12 ekor saja yang masuk pasar. Pedagang dan pembeli sadar, padahal pasar tidak ditutup," katanya.
Di pasar hewan Bonyokan, kata Surono, tidak ada kasus ternak positif PMK. Meski demikian ujarnya, upaya pencegahan tetap dilakukan dengan menyemprot pasar sebelum pasaran.
Aktivitas perdagangan sapi di Pasar Hewan Bonyokan Klaten kembali normal. (masal gurusinga/koranbernas.id)
"Perawatan pasar tetap dilakukan. Katakanlah hari ini (Rabu Legi) pasaran, kemarin kami semprot dulu. Terhadap ternak juga diberikan vaksin oleh petugas kesehatan hewan di mana mereka sudah punya jadwalnya. Selain itu, desa juga belum menarik retribusi pasar," ujar Surono.
petugas Puskeswan Jatinom, drh Dwi Pujiningasih, menyatakan di pasar hewan Bonyokan Jatinom tidak ada temuan ternak yang terjangkit PMK.
Memang diakui, akibat merebaknya berita PMK beberapa waktu lalu pihaknya juga terjun ke lapangan melakukan penanganan dan upaya antisipasi.
"Misalnya kalau ada sapi yang sakit, kami minta jangan diturunkan, tapi disuruh bawa pulang. Tapi di sini tidak ada temuan," katanya di Pasar Hewan Bonyokan.
Bawa ternak
Beberapa waktu lalu tepatnya sekitar enam pasaran, kata dia, kondisi Pasar Hewan Bonyokan sempat sepi. Tetapi sekarang sudah berangsur ramai karena kondisi sudah berangsur normal akibat tren PMK menurun.
Salah seorang peternak, Tardi Wiyono, mengatakan dirinya datang ke Pasar Hewan Bonyokan Jatinom untuk melihat situasi dan belum membawa ternak.
"Saya punya dua ekor saja, tapi ini tidak saya bawa karena pembeli juga belum ada. Besok kalau sudah normal akan saya bawa," kata warga Temuireng Jatinom itu. (*)