Pandemi Belum Berakhir Peran Pers Makin Berat

Pandemi Belum Berakhir Peran Pers Makin Berat

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 merupakan momentum yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat peran pers terasa semakin berat.

Sehubungan dengan peringatan HPN 2021 bertema Bangkit dari Pandemi, Pers Sebagai Akselerator Perubahan dan Pemulihan Ekonomi, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DIY, Danang Wahyu Broto, berharap pers sebagai salah satu pilar demokrasi setelah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif semakin berperan melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah di tingkat pusat maupun daerah, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Tingginya kasus covid-19 di hampir semua daerah tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah. Peran pers sangat penting membantu program pemerintah mencegah penyebaran virus melalui pemberitaan yang edukatif di tengah masyarakat,” ungkap Danang, Selasa (9/2/2021), di DPRD DIY.

Seperti diketahui, saat ini tren kasus Covid-19 meningkat tak hanya level nasional namun juga di daerah.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga Senin (7/2/2021) mencapai 1.166.079 orang dengan penambahan 8.242 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Di DIY, kasus Covid-19 sudah mencapai 23.754 kasus dengan penambahan 206 kasus baru.

Danang berharap, pers ikut menangkal informasi hoaks yang marak  di sosial media mengenai Covid-19. Sebagai penyebar informasi yang kredibel, pers meluruskan berbagai informasi yang tidak benar dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat.

Misalnya, program vaksinasi Covid-19. Hoaks terkait vaksin yang marak di sosial media yang bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Ini bisa dilawan melalui informasi yang terpercaya dan dari sumber yang kredibel yang disampaikan pers.

Contoh lain,  kata Danang, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang selama hampir sebulan terakhir di Jawa maupun Bali. Pers diharapkan dapat membantu mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat.

Dengan demikian kebijakan yang dibuat dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 bisa berjalan optimal. (*)