Pameran Saba Sawah Bagikan Kisah tentang Lingkungan dan Seni

Aku juga suka belajar tentang sawah.

Pameran Saba Sawah Bagikan Kisah tentang Lingkungan dan Seni
Sebagian karya anak-anak yang terlibat dalam pameran Saba Sawah dalam Biennale Jogja ke-17. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pameran Biennale Jogja ke-17 diberi judul Pameran Anak Saba Sawah merangsang imajinasi anak-anak sekolah dasar, menengah dan atas yang berpartisipasi dalam program ini.

Selain memperoleh kesempatan berinteraksi dengan lingkungan sawah dan seni, anak-anak ini juga berbagi kisah mereka yang inspiratif dan perspektif unik tentang pengalaman mereka.

Sekitar 90 anak dari berbagai sekolah negeri dan sekolah nonformal, seperti Sanggar Anak Alam, Sekolah Akar Rumput dan Eko Nugroho Art Class, terlibat dalam pameran ini.

Sebelum pameran dimulai, mereka mengikuti serangkaian lokakarya, termasuk melukis dan menciptakan permainan anak yang merespons lingkungan sekitar.

"Seru banget! Aku lihat banyak karya seni yang bagus. Aku juga suka belajar tentang sawah," kata Jagad, seorang siswa kelas 3 SD Sanggar Anak Alam saat dimintai komentarnya, Minggu (21/10/2023).

ARTIKEL LAINNYA: Sayembara Puisi Nasional dalam Festival Sastra Yogyakarta Diikuti 1236 Peserta

Pesan positif dari Jagad mencerminkan keingintahuan dan kegembiraan anak-anak dalam menjelajahi seni dan lingkungan sekitar mereka.

Ayun dan Shalom, teman-teman sekelas Jagad, juga berbagi sentimen yang sama. Pesan positif mereka menyoroti perasaan kebanggaan dan pencapaian dalam berpartisipasi dalam pameran seni berskala besar ini.

"Aku suka lihat karyaku dipamerkan. Aku bangga bisa ikut pameran ini," ujarnya.

Melalui program itu anak-anak memperoleh wawasan bagaimana pengelolaan limbah organik menjadi pupuk kompos di Desa Panggungharjo. Mereka terlibat dalam aktivitas ini dengan penuh semangat dan antusiasme.

Dalam sebuah era digital yang seringkali membuat anak-anak terkurung di dunia maya, Pameran Anak Saba Sawah menghadirkan peluang langka bagi mereka untuk menjelajahi dan merasakan alam serta seni secara langsung.

ARTIKEL LAINNYA: Edukasi dan Kolaborasi Disebut Kunci Ekonomi Sirkuler

Yoube, seorang siswa SMP yang tertarik dengan lingkungan dan pertanian, memberikan respons positif terhadap pameran ini. "Cool! Pamerannya seru dan informatif. Aku jadi lebih tahu tentang kehidupan di sawah," kata dia.

Pesan positif Yoube menekankan pentingnya pameran dalam memberikan pemahaman tentang kehidupan di sawah kepada anak-anak muda.

Dengan berbagai tanggapan positif dari penonton, Pameran Anak Saba Sawah telah berhasil menciptakan pengalaman yang mendalam dan inspiratif bagi anak-anak serta memperkuat pesan tentang pentingnya menghargai seni dan lingkungan.

Acara ini berhasil menggugah minat dan semangat anak-anak untuk terlibat lebih mendalami seni dan menjaga kelestarian lingkungan.

Mereka bukan hanya peserta dalam pameran ini tetapi juga penyumbang penting dari keindahan dan pesan tentang cinta dan keberlanjutan lingkungan yang ingin disampaikan oleh Biennale Jogja.

Melalui karya seni, anak-anak ini membuktikan bahwa pandangan dan kreativitas mereka sangat berharga dalam membentuk masa depan yang lebih baik. (*)