Normalisasi Aliran Sungai Kedungbener Menunggu Cuaca Membaik

Normalisasi Aliran Sungai Kedungbener Menunggu Cuaca Membaik

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Polres Kebumen siap bersama warga Desa Wadasmalang, menyingkirkan longsoran tanah yang mengubah aliran air Sungai Kedungbener ke permukiman. Namun, upaya itu menunggu cuaca membaik.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin mengatakan hal itu ketika mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban banjir Wadasmalang, Selasa (11/10/2022).

Burhanuddin bersama dengan pejabat utama Polres meninjau lokasi bencana dan memberikan bantuan sosial kepada warga yang masih mengungsi.

Beberapa warga yang masih mengungsi baik di rumah famili, diberikan motivasi oleh Burhanuddin

"Tetap semangat, kami semua bersama dengan Bapak Ibu sekalian. Semoga bantuan yang tak seberapa ini dapat sedikit membantu," kata Burhanuddin di depan korban di posko bencana Desa Wadasmalang.

Banjir disebabkan tersumbatnya Sungai Kedungbener, karena material longsor. Longsor menyebabkan aliran sungai berpindah ke permukiman. Banjir merusak sedikitnya 9 rumah di Rukun Warga 01.

Bencana banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak Sabtu (8/10/2022) sore. Air sungai meluap ke permukiman ketika tebing sungai di RT 06/RW 01 longsor, hingga mengubah aliran sungai ke permukiman pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Arus sungai yang mengalir sangat deras di perkampungan, merusak 9 rumah yang tidak jauh dari sungai, dan belasan rumah lainnya terdampak banjir bandang yang membawa lumpur dan kotoran.

Sembilan rumah di RT 06 / RW 01 yang rusak, milik Munir, Sutoyo, Heri (36), Maryam (55), Mustolih (50), Muanip, Haryanto (55), Ratimin (40), dan Slamet (28). Kondisi terparah, rumah milik Munir karena sampai tertimbun longsor.

Kepada Kapolres Kebumen, warga meminta segera dilakukan pembersihan longsoran tanah yang mengubah aliran Sungai Kedungbener yang menjadi faktor utama bencana.

Namun karena intensitas hujan yang masih tinggi, tim gabungan belum bisa melakukan kerja bakti, karena alasan keselamatan.

"Kita tunggu cuaca membaik, debit air berkurang, nanti sama-sama kita lakukan pembersihan tanah yang menyumbat aliran sungai. Kalau saat ini masih berbahaya. Jadi kita tunggu hingga aman," Burhanuddin.

Tokoh masyarakat Desa Wadasmalang Yon Maryono kepada koranbernas.id mengungkapkan, sejak Minggu (9/10/2022) warga gotong royong menyingkirkan longsoran tanah. Dengan bantuan mesin diesel, longsoran tanah disemprot untuk melarutkan, agar terbawa arus sungai. "Bisa berhari hari, dengan cara ini," kata Yon Maryono. Warga tidak bisa berhari hari gotong royong, karena ada pekerjaan lain untuk penghidupan. (*)