Noor Cholis Idham Profesor Pertama Jurusan Arsitektur UII

Noor Cholis Idham Profesor Pertama Jurusan Arsitektur UII

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Untuk pertama kalinya Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki profesor menyusul ditetapkannya Noor Cholis Idham Ph D IAI sebagai guru besar.

Menariknya, tasyakuran penetapan guru besar itu ditandai dengan acara bedah buku, Kamis (29/4/2021). Buku Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya karya ke-9 Prof Noor Cholis Idham kali ini dibahas oleh Prof Dr Yulianto Sumalyo DEA dengan moderator Dr Revianto Budi Santosa.

Acara yang berlangsung virtual hasil kerja sama FTSP UII dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY itu tidak hanya diikuti pimpinan universitas, dosen serta mahasiswa tetapi juga alumni maupun peserta dari luar negeri.

Saat membuka acara itu, Rektor UII Prof Fathul Wahid mengakui dirinya sangat menyukai buku. “Peradaban tidak dimulai dari kertas kosong melainkan terekam dari peradaban pada zamannya,” kata Prof Fathul Wahid. Semua itu tertulis di dalam buku.

Menurut dia, UII perlu mengembangkan tradisi mengapresiasi buku. Alasannya, pertama, buku selain berkualitas juga tidak hadir sekejap. Buku mengandung refleksi pemikiran cukup lama. Kelahiran sebuah buku selalu disertai proses dialog maupun percakapan internal dari penulis.

Kedua, penuangan gagasan di dalam tulisan akan menjadikan gagasan tersebut berumur lebih panjang serta membuka pintu manfaat yang lebih besar. Gagasan yang teruji akan diadopsi dan dikaji sepanjang masa. Dari situlah ilmu dan pengetahuan berkembang. “Selamat, semoga makin banyak karya berkualitas pada masa akan datang menginspirasi banyak orang,” ungkapnya.

Apresiasi serupa disampaian Dekan FTSP UII Miftahul Fauziah ST MT Ph D. Dia merasa bangga Jurusan Arsitektur berhasil mengantarkan guru besar yang dilahirkan dari jurusan sendiri, ibarat anak kandung sendiri. Ini membuktikan capaian prestasi proses belajar mengajar di Jurusan Arsitektur.

“Mudah-mudahan kita semua mendapatkan berkah, dua lagi sedang dalam proses supaya menambah lagi guru besar di FTSP,” kata Fauziah.

Saat ini FTSP UII memiliki 97 dosen, empat di antaranya profesor. “Kami sangat bersyukur semoga bisa menginspirasi dan membawa semangat para dosen lain mengikuti jejak Prof Noor Cholis, karena termasuk muda, lebih muda dari saya,” tambahnya.

Sejak 34 tahun silam

Menurut Fauziah proses ini memang cukup lama, sejak 34 tahun silam tepatnya 1987 ketika Jurusan Arsitektur UII berdiri. “Untuk menghasilkan profesor kita perlu berjuang keras, 34 tahun baru berhasil,” ucapnya.

Dia mengapresiasi semangat Prof Noor Cholis yang produktif menulis buku patut dicontoh. Di sela-sela kesibukannya sebagai pejabat struktural masih meluangkan waktu dan menghasilkan karya produktif. “Insyallah karya ini menjadi tinggalan yang tidak akan habis, menjadi amal jariyah beliau,” kata dia.

Prof Noor Cholis mengakui Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya sebenarnya satu di antara tiga buku yang membahas tentang arsitektur Utsmani, terutama berkaitan dengan masjid dan kubah.

“Saya tertarik menulis ini, terinspirasi sejak tahun 1994 waktu kuliah dengan dosen Pak Revianto. Saya bermimpi bisa merasakan indahnya masjid Kasultanan Utsmani,: ungkap Noor Cholis yang pada 2004 berhasil kuliah S2 di Cyprus Turki itu.

Diakui, arsitektur Utsmani memang hebat padahal zaman dulu belum dikenal beton bertulang dan baja. Kompleks Masjid Kasultanan Utsmani tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga digunakan untuk sekolah, pusat kesehatan termasuk jual beli.

Dia bersyukur pada 2015 berhasil mengajak 30 mahasiswa UII ke Istambul kurang lebih 30 hari. Dari situ lahir program pertukaran mahasiswa dengan Turki. (*)