Ini Saran Rektor UJB Sikapi Pandemi

Ini Saran Rektor UJB Sikapi Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai perlu disikapi dengan kebijakan yang berbasis data maupun lintas disiplin. Pengambil kebijakan tidak bisa lagi hanya mengandalkan dukungan politis dan memikiran anggaran semata.

“Pembuat kebijakan harus berkonsultasi dengan para ahli untuk menentukan metode pembatasan yang efektif,” ungkap Edy Sriyono, Rektor Universitas Janabadra Yogyakarta (UJB), dalam wisuda 332 lulusan Sarjana dan Pascasarjana secara online dan offline terbatas di kampus setempat, Sabtu (6/3/2021).

Rektor menyaranakan, kebijakan yang dibuat pun harus melihat dengan cermat data-data yang muncul di lapangan sebelum disahkan. Semua hal itu dilakukan secara pararel dalam waktu yang sangat terbatas karena peluang yang dimiliki juga tak banyak.

Hal ini penting karena pandemi membuat berdampak besar pada sektor ekonomi dan sosial. Apalagi kehidupan setelah pandemi ini sangat berbeda dibandingkan sebelum Covid-19.

Karenanya keputusan yang dibuat pengambil kebijakan, termasuk di sektor pendidikan tidak hanya diperuntukkan jangka pendek. Antisipasi dampak dalam jangka pun wajib dipikirkan.

“Apapun pilihan yang diambil sudah seharusnya tidak hanya melihat dalam rentang waktu yang pendek. Sejarah mencatat pandemi begitu dekat dengan kehidupan kita dan selayaknya perlu mengantisipasi terjadinya pandemi-pandemi lain yang tidak lama ke depan,” tandasnya.

UJB mewisuda secara offline delapan lulusan terbaik dari delapan program studi (prodi) di kampus. Mereka adalah Nanda Chandra Pratama Negara dari Magister Hukum dengan IPK 4.00, Puji Prikhatna dari Prodi Hukum dengan IPK 4.00, Yuniar Wibowo dari Prodi Magister Manajemen dengan IPK 3.78.

Kemudian, Ida Ayu Fatmayun dari Prodi Manajemen dengan IPK 3.86, Selly Rochmawati dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3.88. Raden Roro Ratnasari Dwi Riyanti dari Prodi Ekonomi Pembangunan      dengan IPK 3.74, Sukirno dari Prodi Magister Teknik Sipil dengan IPK 3.75.

Feri Faeruzah dari Prodi Informatika dengan IPK 3.65, Ernesto Putera Rinaldo dari Prodi Teknik Sipil dengan IPK 3.60. Muhammad Arief Saputro dari Prodi Teknik Mesin dengan IPK 3.40 serta Lisa Sari Wijayanti, dari Prodi Agribisnis dengan IPK 3.84. (*)