Pengabdian Masyarakat Sampai Laut Selatan
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta bekerjasama mengembangkan sektor pariwisata baik secara online dan offline dengan pengelola Wisata Gua Langse di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kegiatan yang mengusung tema "Literasi Media dan Digital Branding Wisata Goa Langse" diikuti sebanyak 13 orang dengan 4 pengelola inti. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari yaitu 26-27 Mei 2021, dibantu 10 mahasiswa dari pra hingga pasca kegiatan. Dalam pelaksanaan, rangkaian kegiatan hari pertama seperti pemasangan spanduk, poster, tanda wisata, dan pembuatan video company profile.
Dilanjutkan hari kedua yaitu sosialisasi dan pelatihan yang ditutup dengan penyerahan beberapa atribut seperti seragam, logo, ticketing, stiker, serta penyerahan akun medsos Facebook dan IG @gualangsegk kepada pengelola.
Parijo salah satu pemandu wisata gua langse menuturkan semoga ini menjadi langkah awal untuk mempromosikan serta memberikan ilmu-ilmu baru tentunya yang bermanfaat bagi pengelolaan wisata Gua Langse untuk meningkatkan branding wisata alam sehingga ramai pengunjung lagi.
"Karena masa pandemi kemarin disini sepi pengunjung. Jadi kami sangat berterimakasih sudah dibantu, diperhatikan dan diberikan ilmu secara gratis," tuturnya.
Dalam keterangan tertulisnya, Sheila Lestari Giza Pudrianisa, ketua sekaligus pembimbing lapangan menuturkan tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan pentingnya keberadaan media social sebagai salah satu strategi yang efektif dalam memasarkan destinasi wisata.
"Selain sosialisasi, tim juga memberikan pelatihan pengoperasian media sosial sebagai sumber referensi dan promosi. Serta pembenahan tanda wisata sebagai penunjuk arah dari pintu masuk hingga setiap titik-titik penting menuju (track point) untuk memudahkan wisatawan," paparnya.
Yang menarik, di setiap penunjuk arah disisipkan kata-kata penyemangat yang sengaja ditambahkan untuk menumbuhkan kedekatan emosional antara tempat wisata dengan pengunjung karena medan menuju lokasi terbilang sulit, sehingga akan memberikan pengalaman yang berbeda dengan tempat wisata lain. Hal itu menjadi identitas dan daya tarik agar menciptakan informasi positif terhadap Goa Langse di mata wisatawan.
"Data dari BPS tahun 2019, daerah Gunung Kidul menempati urutan tertinggi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Artinya, antusiasme masyarakat dalam berwisata terbilang tinggi karena daerah tersebut memang terkenal dengan suguhan alamnya," kata Dia.
Namun, masih banyak destinasi wisata di Gunung Kidul khususnya Goa Langse yang belum diketahui wisatawan akibat sulitnya akses menuju lokasi, minimnya informasi serta lemahnya kegiatan promosi dari pengelola.
"Terlebih akibat pandemi Covid-19 sepanjang 2020, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang sangat drastis," lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran pengelola terhadap pentingnya literasi media untuk lebih mengenalkan keindahan destinasi wisata kepada khalayak, mempermudah pengunjung menemukan tempat yang diinginkan karena adanya penunjuk jalan yang disediakan sampai ke titik poin.
'Sehingga harapan terbesar saya adalah pemerintah dapat lebih menggandeng dan terbuka dalam membantu pengelolaan pariwisata khususnya di Gua Langse sebagai salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi ketika bertandang ke Yogyakarta,” pungkas Sheila.(*)