Nitrogen, Pilihan Pengendara dan Investor Pintar

Nitrogen, Pilihan Pengendara dan Investor Pintar

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Merespon kebutuhan nitrogen di Indonesia yang meningkat, perusahaan artificial intelligence, automation dan robotics asal Jogja yaitu Widya Robotics dan CV Mucha Persada kembangkan vending machine stasiun pengisian nitrogen yaitu My Nitro. 

Kebutuhan nitrogen ini sejalan dengan data penjualan ritel kendaraan roda empat di Indonesia pada bulan Januari hingga November 2021 mencapai 761.861 unit. Angka ini meningkat 49,5 persen dari tahun 2020 yang mencatat penjualan sebesar 509.623 unit.

Selain itu pengetahuan pengendara tentang keunggulan nitrogen dari udara biasa untuk mengisi ban kendaraan juga berpengaruh besar. Namun, kebutuhan ini belum sejalan dengan jumlah stasiun pengisian nitrogen yang saat ini umumnya hanya tersedia di SPBU di Indonesia.

Awal Rahandito, Product Manager Widya Robotics untuk project My Nitro menyampaikan, Beberapa keunggulan nitrogen dari angin biasa diantaranya adalah titik didih yang lebih tinggi, sehingga tidak mudah panas mengikuti suhu diluar ban; ukuran molekulnya lebih besar sehingga tidak mudah melewati pori-pori ban dan ban jadi tidak mudah kempes; tidak mudah terbakar; dan masa nya lebih ringan.

"My Nitro adalah alat layanan terpusat pom nitrogen dan tambal ban yang dapat digunakan secara otomatis, self service seperti mesin ATM dengan pembayaran cashless," lanjutnya.

My Nitro sudah terhubung dengan beberapa layanan dompet digital dengan QRIS. Namun untuk pengguna yang belum terbiasa dengan pembayaran cashless tidak perlu khawatir, pada proses transisinya tersedia juga alternatif pembayaran dengan cash atau manual.

Rahandito melanjutkan, Alat ini dapat ditempatkan dimana saja seperti fasilitas umum area parkir, mini market, tempat ibadah, SPBU, dan sebagainya. My Nitro menjadi peluang untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pemenuhan kebutuhan nitrogen di pasaran.

Setiap penjualan dan keputusan akan diolah dalam bentuk analisa kemudian tersimpan di database dengan aman dan aktual. Selanjutnya pemilik My Nitro tidak perlu melakukan pengecekan setiap hari ke lokasi My Nitro.

"Cukup ke halaman dashboard bisnisnya melalui gawai setiap saat dan dari mana saja, karena pada alat ini disematkan CCTV dan terintegrasi dengan layanan jaringan internet," kata Dia.

Saat ini My Nitro sudah digunakan di 49 lokasi di 18 kota diantaranya adalah, di rest area tol Jakarta - Semarang, beberapa SPBU di Serang, SPBU di Bandara Soekarno Hatta, beberapa SPBU di Bandar Lampung, beberapa SPBU di Palembang, Balikpapan dan Pontianak.

Di tahun 2021 produksi My Nitro dilakukan sesuai permintaan (by order), namun di tahun 2022 mulai dipasarkan secara umum dan diproduksi masal dan dapat dimiliki oleh investor dengan sistem waralaba.

“Harapannya My Nitro menjadi solusi bagi semua pihak yang terlibat yaitu pengendara yang membutuhkan fasilitas pengisian nitrogen yang mudah dan tersebar. Selain itu peluang kebutuhan nitrogen dengan alat My Nitro ini menjadi pilihan usaha bagi para investor," tutupnya.(*)