Serap Produk Ekonomi Rakyat, Cara agar Terhindar dari Resesi

Serap Produk Ekonomi Rakyat, Cara agar Terhindar dari Resesi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, meminta jajaran Pemda DIY menyerap produk-produk ekonomi rakyat yang dihasilkan oleh pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Ini merupakan salah satu cara agar Indonesia terhindar dari bayang-bayang resesi atau krisis global.

“Kami minta pemda menyerap produk-produk mereka, (konsumsi) ketika rapat atau produk kerajinan untuk kenangan-kenangan pertemuan antarpemda,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/10/2022), di sela-sela acara Banteng Jogja Expo di pendapa Den Nany Resto Mergangsan Kota Yogyakarta.

Menurut dia,  sudah ada pemimpin-pemimpin tingkat daerah memberikan contoh dan aksi nyata membeli produk masyarakat setempat. Sebut saja Hasto Wardoyo saat menjadi Bupati Kulonprogo menggelorakan Bela Beli Kulonprogo. Begitu pula di Kota Yogyakarta ada program Gandheng Gendhong untuk membantu perekonomian rakyat.

Dia menambahkan, target dari kegiatan ini adalah adalah menciptakan lapangan kerja. “Ini upaya serius PDI Perjuangan membantu masyarakat menciptakan lapangan kerja. Dengan sendirinya akan ada tambahan penghasilan, insyaallah jika mampu mengatasi problem pengangguran terhindar dari resesi,” kata  Eko Suwanto.

Lebih lanjut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta itu menyampaikan dalam dua tahun terakhir sempat ada permasalahan yaitu hilangnya lapangan pekerjaan serta turunnya pendapatan maupun daya beli masyarakat.

“PDI Perjuangan hadir melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat, mulai dari fasilitasi pelatihan memasak, desain grafis dan menjahit. Selama 32 hari, 220 pengusaha UMKM terbagi dalam 44 kelompok mengikuti pelatihan,” kata dia.

Hasil dari pelatihan yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY itu kemudian dipamerkan pada event Banteng Jogja Expo.

Pameran kali ini dihadiri Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudiyatmoko, perwakilan BLKPP Disnakertrans DIY, Diskominfo, Paniradya Kaistimewan dan instansi terkait lainnya.

Eko Suwanto merasa bangga peserta pelatihan selain menerima hibah peralatan produksi dari Pemda DIY, juga sudah menerima pesanan produk.

Tak hanya itu, peserta juga memperoleh fasilitasi masuk ke aplikasi sibakul yang dikelola Pemda DIY. Harapannya mereka bisa memahami dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pemasaran.

Ke depan, kata Eko Suwanto, Banteng Jogja Expo sebagai forum bersama promosi dan proses hasil produk dijadwalkan bisa digelar lagi. “Program ini insyaallah tahun depan kita gelar lagi dengan skala yang lebih besar,” ucapnya.

Kemudian, akan didiskusikan bagaimana strategi penyelarasan pemberdayaan ekonomi rakyat, bagaimana kerja sama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan swasta melalui CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membantu perekonomian rakyat.

Yang pasti, pameran tersebut tidak hanya bisa mendorong pemasaran saja tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.

“Kalau masakan banyak diminati masyarakat, dengan sendirinya kelompok ini berkembang, mengajak tetangga untuk ikut memasak,” ujarnya di hadapan stan MJ Top dari Mantrijeron Kota Yogyakarta.

Rangkaian kegiatan Banteng Jogja Expo yang berlangsung sehari juga dimeriahkan pentas musik maupun pergelaran tari. (*)