Mushala Jogokali Dipersiapkan untuk Rehab Narkoba dan ODGJ Serta Penampungan Anak Jalanan

Mushala Jogokali Dipersiapkan untuk Rehab Narkoba dan ODGJ Serta Penampungan Anak Jalanan
Doa sebelum peletakan Batu pertama Mushala Jogokali. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Muhammad Edi Suryanto alias Kang Mad yang populer namanya dengan sebutan Kiai Merah melakukan peletakan batu pertama mushala (langgar) Jogokali.

Di tempat tersebut juga akan didirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kodiri. Selain untuk kegiatan keagamaan juga akan dipersiapkan untuk merehabilitasi narkoba dan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) serta penampungan anak jalanan.

Mushala dan ponpes berada di sebelah timur Playground Jogokali terletak di timur Bendungan Bener Kelurahan Kedungsari Kecamatan Kabupaten Purworejo.

Kiai Merah mengatakan pihaknya memohon doa restu untuk pembangunan mushala dan Ponpes Nurul Kodiri di atas lahan seluas 1 hektar.

Muhammad Edi Suryanto alias Kang Mad atau Kiai Merah. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

"Mushala didirikan di komplek ponpes tidak hanya untuk pondok pesantren, namun juga untuk merehabilitasi narkoba dan ODGJ serta penampungan anak jalanan. Konsep mushala dibuat tiga lantai, lantai pertama untuk toilet,  kantor dan dapur, lantai dua untuk langgar (tempat ibadah) dan lantai tiga untuk kamar-kamar. Rencana ODGJ tidak dirantai. Sengaja kami tidak akan merantai ODGJ karena kasihan, mereka tidak layak untuk dirantai," jelas Kiai Merah, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, saat ini meskipun ponpes belum layak tetapi sudah banyak santrinya. "Walaupun belum layak, kami sudah memiliki banyak santri berasal dari anak teman dan relasi banyak dititipkan di sini untuk mengaji," ujar Kiai Merah.

Untuk rehabilitasi narkoba serta penanganan ODGJ pihkanya akan bekerja sama dengan pemerintah.

"Kami sedang mempersiapkan legalnya (keabsahan) untuk rehabilitasi narkoba dan ODGJ serta penampungan anak jalanan. Korban narkoba harus disertai bukti dan prosedur pemerintah, demikian juga dengan penderita ODGJ harus disertai keterangan dari Rumah Sakit Jiwa, untuk penderita ODGJ yang kurang mampu bisa direhab di sini disertai bukti dari RT dan RW," terangnya.

Kiai Merah menambahkan misi sosial tersebut semua gratis alias tidak dipungut biaya. Anak sekolah yang ingin mondok agar dekat dengan sekolah, juga dipersilakan.

"Untuk anak sekolah yang mau ngekos di sini, dipersilakan semua gratis, hanya syarat wajibnya meluangkan waktu untuk mengaji. Dan kitabnya dimohon untuk membeli sendiri," kata Kiai Merah.

Dia menyebut dirinya bukanlah seorang kiai (pemimpin umat). "Nama akun fesbuk saya adalah Kiai Merah dan sebutan tersebut menjadi melekat. Namun saya berusaha menjadi orang baik, dengan mengaji bersama, mujahadah bersama, saya belajar menjadi lebih baik," kata Kiai Merah. (*)