Museum Bio-Paleoantropologi UGM Simpan Fosil Manusia Purba Indonesia yang Kembali dari Amerika

Ini babak baru perjuangan almarhum Prof Dr Teuku Jacob yang berhasil memulangkan fosil manusia purba Indonesia dari Amerika Serikat, Jerman dan Belanda.

Museum Bio-Paleoantropologi UGM Simpan Fosil Manusia Purba Indonesia yang Kembali dari Amerika
Rektor UGM Prof Ova Emilia mengamati koleksi Museum Bio-Paleoantropologi dan Anatomi di FKK MK UGM. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Fosil Sm3 yang sempat "mengembara" selama puluhan tahun di American Museum of Natural History New York Amerika Serikat, kini kembali ke tanah air dan menjadi salah satu koleksi unggulan Museum Bio-Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) yang diresmikan, Senin (28/10/2024).

Peresmian museum yang menempati Gedung Laboratorium Bio dan Paleoantropologi ini menandai babak baru sejarah panjang perjuangan almarhum Prof Dr Teuku Jacob, yang berhasil memulangkan berbagai fosil manusia purba Indonesia dari Amerika Serikat, Jerman dan Belanda.

"Museum ini bukan sekadar tempat penyimpanan artefak, tetapi jembatan penghubung masa lalu dan masa depan kita," ungkap Prof dr Yodi Mahendradhata, Dekan FK-KMK UGM dalam pidato peresmiannya.

Revitalisasi museum yang merupakan hasil kolaborasi dengan PT AKR Corporindo Tbk ini menghadirkan wajah baru dengan teknologi interaktif dan sistem displai modern.

Menarik publik

Haryanto Adikoesoemo selaku pimpinan PT AKR Corporindo memberikan dukungan penuh untuk menjadikan museum ini sebagai pusat pembelajaran yang menarik bagi publik.

"Revitalisasi ini merupakan wujud dedikasi kami mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, biologi, paleoantropologi dan anatomi," jelas Prof Yodi.

Keberadaan museum yang telah direvitalisasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi UGM dalam peta penelitian global, sekaligus membuka akses lebih luas bagi masyarakat mempelajari sejarah evolusi manusia, khususnya di Indonesia.

"Kami ingin museum ini menjadi center of excellence dengan koleksi fosil yang luar biasa, tempat di mana mahasiswa dan masyarakat dapat mempelajari sejarah evolusi manusia secara komprehensif," tambah Prof dr Ova Emilia, Rektor UGM.

Menjadi kebanggaan

Di antara koleksi unggulan museum terdapat tiga set patung yang menjadi kebanggaan yaitu rekonstruksi Manusia Purba Jawa, patung keluarga trans-manusia Homo Sapiens dan The Encounter of Primates.

Koleksi itu melengkapi berbagai fosil manusia dan hewan purba yang telah dikumpulkan sejak museum ini pertama kali didirikan pada tahun 1989 dengan bantuan Kemendikbud.

Selaras dengan tagline UGM locally rooted, globally respected, museum ini tidak hanya memamerkan koleksi fosil tetapi juga memadukan museum anatomi sebagai bagian integral dari fasilitas pendidikan fakultas. Pengunjung dapat mempelajari evolusi manusia sekaligus memperdalam pemahaman tentang anatomi tubuh manusia modern.

Dengan modernisasi fasilitas dan peningkatan sistem displai koleksi, Museum Bio-Paleoantropologi dan Anatomi FK-KMK UGM siap menjadi destinasi edukatif yang menggabungkan aspek sejarah, ilmu pengetahuan, dan teknologi modern dalam satu wadah yang terintegrasi. (*)