Mulai Capek dan Stres, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Harus Lari Cepat

Mulai Capek dan Stres, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Harus Lari Cepat

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ibarat berlomba dengan waktu, Tim Gugus Depan Percepatan Penanganan Covid-19 DIY harus bisa berlari lebih cepat lagi. Ini dimaksudkan supaya tim yang dipimpin Wakil Gubernur DIY Paku Alam X ini bisa memenuhi harapan masyarakat.

“Kami merekomendasikan percepatan pelaksanaan pencegahan dan penanganan Covid-19 terutama dari sisi sosial. Dalam suasana maraton kita harus bisa lari cepat dengan tindakan-tindakan yang lebih nyata,” ungkap Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Senin (13/4/2020), saat memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji dan jajarannya.

Menurut Eko, DPRD DIY sangat konsens mendukung redesain APBD DIY 2020 untuk penanganan wabah Corona. Langkah tersebut perlu memperoleh dukungan sampai tingkat desa maupun kalangan pengusaha.

“Situasi ekonomi memang sedang tidak bagus tetapi saya percaya para pengusaha mau bergotong royong sesuai hati nurani. Kami juga mengajak masyarakat agar disiplin dengan social distancing. Ini adalah kunci keberhasilan melawan Covid-19,” ungkapnya.

Rapat kali ini dihadiri wakil dan sekretaris Komisi A DPRD DIY, Suwardi dan Retno Sudiyanto, serta seluruh anggota komisi yang membidangi pemerintahan, yaitu KPH Purbodingrat, Sutemas Waluyanto, Bambang Setyo Martono, Muhammad Syafi'I, Siti Nurjannah, Hifni Muhammad Nasikh, Sudaryanto, Heri Dwi Haryono dan Stevanus Christian Handoko.

Menurut Eko Suwanto, persoalan yang perlu memperoleh perhatian saat ini adalah terjaganya ketersediaan pangan apalagi menjelang bulan suci Ramadan.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bidang ekonomi sudah memantau harga-harga di tiga pasar besar yaitu Beringharjo, Kranggan dan Demangan. “Pengunjung Pasar Kranggan terpantau tidak berkurang drastis,” ungkap dia.

Menurut dia, secara keseluruhan harga bahan pokok stabil. Stok beberapa komoditas tercukupi bahkan ada komoditas tertentu turun harga seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Hanya saja penjualan gula kristal putih memang dibatasi.

Kepala Dinas Perindag DIY Aris Riyanta menambahkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri melalui suratnya menjanjikan distribusi gula putih. “Kami sudah membuat edaran untuk tidak menimbun stok,” ujarnya.

Rencananya bidang ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY akan melaksanakan operasi pasar bekerja sama dengan instansi terkait. “Bukan gratis tetapi harganya relatif lebih murah,” kata dia.

Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi selaku Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY menyatakan pihaknya sudah menyiapkan program-program untuk mengantisipasi dampak sosial wabah Corona, salah satunya bantuan bahan makanan selama dua bulan senilai Rp 625 ribu per kepala keluarga (KK) untuk 76.261 KK serta 2.929 keluarga difabel miskin dan lansia telantar yang hidup sendiri tidak mau tinggal di panti.

Capek dan stres

Anggota Komisi A, M Syafi’I, mengakui saat ini sebagian masyarakat mulai merasakan kondisi capek dan stres. Karena itu pemda agar menyampaikan edukasi pencegahan Corona secara masif supaya masyarakat tidak abai mengingat banyak warga kehilangan mata pencaharian. “Kita harus mengejar waktu. Masyarakat capek, jenuh dan abai wis ra papa aman-aman saja,” kata dia.

Dalam situasi perekonomian DIY seperti ini, Wakil Ketua Komisi A, Suwardi, mendorong Pemda agar menjaga perputaran roda perekonomian. “Perputaran ekonomi di bawah sudah timpang. UMKM mesakke, pesenan ra sida,” kata dia.

Tak hanya orang tua yang capek, anak-anak pun mulai jenuh belajar di rumah. Untuk itu, Sekda DIY berpesan agar para guru lebih kreatif, jangan sampai siswa hanya disuruh mengerjakan soal saja. “Supaya anak-anak tetap bersemangat belajar,” pesan dia. (sol)