Mujiman Dalam Goresan Kata Oleh Sutanto

Mujiman Dalam Goresan Kata Oleh Sutanto

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sebuah buku dengan judul “Mujiman, Pejuang Pramuka Pejuang Masyarakat” selesai ditulis oleh Drs Sutanto dan telah dicetak. Ini adalah buku solos ke-13 yang ditulisnya melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.

Ditemui di kediamanya Celep RT 07 Srigading Sanden Bantul, Senin (25/7/2022) Sutanto mengatakan, dirinya tertarik untuk menulis kisah Mujiman, sosok yang menghabiskan sebagian besar usianya menjadi pembina pramuka di berbagai sekolah dan mengabdikan diri ke masyarakat. Lewat goresan kata yang ditulisnya, Sutanto ingin mengabadikan dedikasi tersebut dalam sebuah buku, sehingga bisa dibaca orang banyak serta diteladani kisah hidupnya.

“Mujiman hanya seorang warga biasa yang hidup bersahaja. Jauh dari gelimang harta, tak memiliki jabatan maupun pangkat. Namun dedikasi dan komitmennya membina kader bangsa melalui gerakan pramuka bisa menjadi contoh nyata,”kata Guru MtsN 3 Bantul yang gemar bermain catur ini.

Masa kecil Mujiman, dilewati dengan penuh keprihatinan. Sekolah sambil bekerja menjajakan es lilin sudah dilakoni sejak masih duduk di sekolah dasar. Juga harus membantu orang tuanya bekerja di sawah dan juga menggembala kambing. Lewat tempaan hidup yang tak mudah, jiwa kepemimpinannya sudah terlihat saat di SMP menjadi ketua kelas. Mulai masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Bantul, Mujiman mulai tertarik terjun di pramuka. Masuk di Dewan Kerja Cabang Bantul, membina di berbagai sekolah mulai tahun 1980 dan menjadi andalan Kwarcab Bantul sampai akhir hidupnya.

“Dalam buku ini, juga diungkap bagaimana peran Mujiman sebagai pemrakarsa Bank Sampah Alam Lestari di tempat tinggalnya. Kemudian ikut aktif dalam memakmurkan Masjid Al Ikhlas sebagai takmir, memimpin Kelompok Mina Usaha serta peran aktif di masyarakat sebagai salah satu orang yang sering dimintai petuah jika ada yang mengalami masalah,”katanya.

Ustad H. Thoyib Hidayat , sahabat almarhum sesama SMP, merasa bersyukur atas terbitnya buku yang mengupas perjuangan sahabatnya itu.

“Mujiman adalah sosok yang tidak dapat terlupakan. Pada waktu SMP sudah piawai pidato, pernah menjadi ketua kelas saat SMP, jago main sepakbola dan juara lari halan grintang/ lari gawang tingkat kabupaten. Kang Mujiman adalah pribadi yang selalu ceria, karena jiwa pramukanya melekat sejak kecil. Almarhum juga suka menolong, sayang kepada teman. Pada saat kemah di Patehan, Gadingsari Sanden, dia membawakan ketela rebus untuk teman-teman satu baskom. Sebagai teman karib, di tahun 1980-an saya sering diajak ke Pantai Samas,” kenang Thoyib.

Menurut Ustad Thoyib, Mujiman memiliki jiwa gotong royong, suka menolong dan religius. Meski ilmu agama pas-pasan, semangat agamanya sangat tinggi. Di pendopo rumahnya, dia mengumpulkan anak-anak kecil sekitar 10-15 anak untuk bersama melaksanakan salat jamaah dan mengaji. Saking sederhananya , saat itu anak-anak meninggalkan sarung agar selalu siap jika dipakai salat dipimpin almarhum.

Di mata Ketua Kwarcab Bantul Hj. Emi Masruroh, S.Pd, Mujiman adalah sosok yang sangat berjasa dalam menghidupkan gerakan pramuka di Kabupaten Bantul. Tidak banyak orang yang rela menyisihkan waktunya untuk mengabdi dengan kemahirannya berpramuka. Pengabdiannya ini, jelas memberikan manfaat luar biasa bagi generasi penerus bangsa dalam pembentukan karakter. Karena dari kegiatan pramuka, para peserta didik belajar tentang kedisiplinan, gotong royong, empati, keterampilan, dan banyak hal lainnya.

“Kak Mujiman juga termasuk orang yang sangat konsen dalam mendukung program pengelolaan sampah di Bantul. Beliau tidak mengenal lelah mensosialisasikan dan melatih warga, agar mampu dan mau mengelola sampah di lingkungannya masing-masing. Saya sebagai ketua kwarcab Bantul merasa sangat kehilangan juga. Namun Allah memberikan yang terbaik untuk beliau. Selepas kepergian beliau, saya punya harapan besar akan munculnya Kak Mujiman Kak Mujiman muda yang memiliki kemahiran seperti beliau, bahkan lebih,” pungkas Emi.(*)