ITF Bawuran Diresmikan, Mampu Kelola 330 Ton Sampah

ITF telah diberikan izin oleh DLH untuk membakar 50 ton residu sampah per hari. 

ITF Bawuran Diresmikan, Mampu Kelola 330 Ton Sampah
Peresmian ITF Bawuran Pleret Bantul oleh Bupati Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, meresmikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, Kapanewon Pleret Kabupaten Bantul. Fasilitas itu mampu mengelola 330 ton sampah per hari.

Bupati mengatakan ITF Bawuran dikelola oleh Perumda Aneka drama bersama beberapa pihak terkait sebagai bagian penting dalam upaya mewujudkan Bantul Bersih Sampah (Bersama) tahun 2025. Target tahun ini persoalan sampah di Bantul harus selesai.

"ITF Bawuran merupakan salah satu insinerasi yang dimiliki Bantul di mana ITF telah diberikan izin DLH untuk membakar 50 ton residu sampah per hari," ujarnya, Rabu (12/3/2025).

Insinerasi adalah proses pembakaran limbah padat atau sampah dengan suhu tinggi dalam pembakaran.

Dipilah

“Residu 50 ton ini dihasilkan dari 330 ton sampah. Nanti saat sampah masuk ke ITF akan dipilah melalui transfer convayer. Nah, residunya yang kemudian dibakar. Ini akan mempercepat Bantul Bersama 2025 sehingga nanti akan dapat berkontribusi terhadap pengelolaan sampai DIY di mana sisa kapasitas ITF didedikasikan sampah dari luar Bantul,” kata bupati.

Ditambahkan, pengelolaan sampah bukan hanya butuh peralatan dan infrastruktur sampah namun yang lebih jauh adalah pembangunan budaya peduli sampah dan bersih sampah.

"Tidak ada yang buang sampah sembarangan seperti di pinggir ring road seperti yang kita lihat dengan alasan ketika pembuang sampah ditangkap dan ditanya karena sarana dan prasarana sampahnya tidak ada," katanya.

Selain ITF Bawuran, lanjut bupati, Bantul juga sudah memiliki TPST Modalan, TPST Dingkikan dan tempat pengolahan lainnya. "Tidak alasan bagi warga membuang sampah sembarangan," tegasnya.

Peduli sampah

Peresmian ITF Bawuan bersamaan dengan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 dengan tema Kolaborasi untuk DIY Bersih.

Kegiatan itu dihadiri Sekda DIY Beni Suharsono, jajaran OPD Bantul, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Pimpinan Perguruan Tinggi dari UGM, UAD, UNY, UTY, UST, UPN, Poltekkes, Janabadra, Forkompinkab Bantul dan lima Kepala Dinas lingkungan hidup (DLH) se-DIY.

Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, mengatakan setelah peresmian mereka akan melakukan uji coba. Sedangkan operasional dijadwalkan April 2025. (*)