MUI Bantul Mengajak Masyarakat Hindari Politik Uang

Politik uang merusak demokrasi dan tatanan sosial masyarakat.

MUI Bantul Mengajak Masyarakat Hindari Politik Uang
Ketua MUI Kabupaten Bantul Habib A Syakur. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pada 27 November atau sepekan  lagi masyarakat Bantul melaksanakan pemungutan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.

Tidak menutup kemungkinan semakin dekatnya hari pemungutan ada pihak yang menghalalkan segala cara demi mendulang suara, misalnya dengan politik uang.

"Masyarakat harus hati-hati terhadap kemungkinan money politics. Jangan pernah mau terlibat dalam praktik tersebut dan harus dihindari," kata Dr KH Habib A Syakur, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bantul kepada koranbernas.id, Selasa (19/11/2024).

Menurut dia, politik uang merusak demokrasi dan tatanan sosial masyarakat. Di dalam agama, politik uang adalah perbuatan merusak yang berdosa dan dibenci Allah SWT.

Pilkada bersih

Sebagaimana termaktub dalam Surah Al Maidah ayat 64 yang artinya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. "Mari kita ciptakan pilkada yang demokratis, bersih dan memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas, memiliki kapasitas dan kapabilitas,” ajaknya.

Soal pilihan, kata tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Imdad Bantul tersebut, tentu saja dipersilahkan sesuai hati nurani masing-masing. (*)