Mudik Jadi Momen Kebangkitan Ekonomi
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul, mendirikan posko mudik di Jalan Wates KM 10, tepat di seberang Pom Bensin Candi Mas, Sedayu. Peresmian posko ditandai dengan penyebaran leaflet berisi lokasi kuliner khas Bantul dan obyek wisata, oleh Ketua DPD Agung Laksmono M.Sc, Sabtu (30/4/2022) sore, didampingi anggota FPKS DPRD Bantul Sigit Nursyam Priyanto, S.Si dan para petugas jaga posko.
“Layanan posko mudik ini didirikan sesuai dengan arahan Presiden PKS H Ahmad Syaikhu, agar kita mendirikan posko untuk istirahat para pemudik dan juga layanan kesehatan,” kata Agung.
Di posko, pemudik yang mampir selain bisa beristirahat juga bisa menikmati takjil yang disedaikan ketika tiba waktu berbuka puasa. Di posko juga disediakan obat-obatan.
Selain itu, untuk DPD PKS Bantul juga berinisiatif membagikan leaflet yang berisi nama-nama berikut alamat kuliner khas Bantul. Di sana tertera ada mie lethek, miedes, bebek ayam menthok Pak Widodo, Sate Klatak Pak Pong, Gudeng Manggar, sambel belut Pak Sabar, soto daging sapi Pak Gimin, Ingkung Kuali Pajangan serta Taman Kuliner Imogiri.
Selain tentunya potensi kuliner di Bantul lebih banyak dari yang tertera dan bisa ditanyakan di posko.
Juga disebarkan leaflet berisi obyek-obyek wisata yang menarik dan direkomendasikan untuk dikunjungi. Ada wisata alam yakni Hutan Pinus Pengger, Puncak Becici, Hutan Pinus Mangunan, Wisata Seribu Batu Songgo Langit, Curug Pulosari, Curug Banyunibo. Untuk wisata Pantai ada Parangtritis,Parangkusumo, Depok, Goa Cemara, Samas dan Cemoro Sewu. Serta wisata sejarah yakni Goa Selarong, Museum Bibis, Museum Sejarah Purbakala Pleret, Maka Raja-raja Imogri serta Ki Ageng Mangir Site.
“Kami memiliki gagasan membagikan leaflet berisi informasi tadi, untuk menarik pemudik berkunjung dan berwisata usai silaturahmi dengan keluarganya. Tentu dengan kunjungan pemudik dan wisatawan yang banyak, akan mendongkrak ekonomi masyarakat Bantul. Mengingat selama 2 tahun lebih sektor wisata itu terpuruk,”kata Agung.
Maka adanya momen mudik, hedaknya dijadikan momen untuk kebangkitan ekonomi.
“Apalagi mudik kali ini dilakukan setelah dua tahun sebelumnya tidak diizinkan akibat Pandemi Covid-19. Maka euphoria kegembiraan pasti terjadi, dan jumlah pemudik yang pulang kampung akan meningkat. Hal ini harus ditangkap oleh pelaku wisata dan juga UMKM termasuk kuliner tadi sebagai sebuah peluang,”tambahnya.
Mengingat ketika wisata terpuruk, bukan hanya pelaku wisata yang tidak berdaya, namun Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menurun tajam.
Padahal DIY termasuk Bantul, mengandalkan PAD dari sektor pariwisata. Pembuatan leaflet tersebut juga berdasarkan aspirasi dari masyarakat yang disampaikan saat reses anggota dewan.
Sedangkan Sigit Nursyam mengatakan, untuk alamat tempat wisata ataupun kuliner yang tertera dalam leaflet alamatnya sesuai dengan Google Maps. Dengan demikian wisatawan akan dimudahkan untuk mencarinya.
“Alamatnya sesuai Google Maps, saya berharap adanya pembagian leaflet ini akan menambah daya tarik pemudik ataupun wistaawan berkunjung ke Bantul,”katanya. (*)