Menuju Lesehan Resik lan Apik

Menuju Lesehan Resik lan Apik

Oleh : Desio Hartonowati, SE

KAMI beserta komunitas Malioboro lainnya, bergandengan tangan dengan Pemerintah Kota Jogja, berusaha keras menjadikan Malioboro resik lan apik. Resik, soal bebas dari sampah dan bau tidak enak. Apik, berkaitan dengan tampilan tempat berdagang, penyajian dan penampilan, serta sikap pedagangnya ketika melayani pengunjung yang datang.

Sudah hampir 6 bulan ini, kami melakukan ujicoba implementasi desain lesehan yang baru. Lokasinya di lesehan Borobudur. Terletak di depan gerbang sisi barat kompleks Kepatihan Malioboro.

Bahkan, Wawali, Pempred KR, Ketua PHRI dan insan pariwisata, hadir dalam peluncuran uji coba saat itu.

Desain lesehan yang baru, mengusung konsep ramah lingkungan dan harmoni. Pertama, ramah dan saling mendukung dengan lingkungan gedung di belakangnya. Desain lesehan yang baru, sejak awal dibuat menarik dan terbuka. Sehingga, tidak menutupi taman dan Gedung Kepatihan yang tepat berada di belakangnya. Bahkan, keberadaan lesehan, menambah keindahan dan keunikannya.

Kedua, ramah dengan lingkungan secara keseluruhan. Lesehan yang baru, mengusung konsep waterless. Artinya, sedikit mungkin kami menggunakan air. Sehingga,mengurangi limbah cair. Cuci tangan diganti tissue basah. Piring dan gelas, menggunakan bahan sekali pakai. Hal ini sekaligus juga untuk menjaga hygenitas.

Di samping itu, kami tidak menggunakan sedotan plastik lagi. Semua bahan makanan diproses di rumah. Di lokasi, hanya memanaskan. Kami juga menggunakan penggorengan yang anti minyak berceceran. Sehingga, lantai tegel Malioboro tetap bersih. Sedangkan sampah, kami bawa pulang.

Selama ujicoba, kami menuai respon positif dari pengunjung yang datang. Mereka merasa nyaman dengan tampilan dan pelayanan yang kami berikan. Mereka merasakan sensasi kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu, dengan duduk di lesehan sembari menikmati orang dan kendaraan yang lalu lalang.

Dalam waktu dekat, paguyuban Lesehan berencana menambah uji coba bagi 1 atau 2 lesehan, yang berada di sisi Utara Malioboro. Nantinya, kami akan duduk bersama dengan Pemerintah Kota Jogja dan insan pariwisata, untuk melihat kemungkinan duplikasi massal di kawasan Malioboro.

Kami memiliki keyakinan, kalau kita bersungguh-sungguh dan saling gandeng serta gendong, meski butuh waktu, Malioboro resik lan apik pasti bisa kita wujudkan.(**)

 

Penulis Ketua Lesehan Malioboro