Mengenal Eko Djoko Widiyatno, Ingin Terus Berkontribusi pada Perekonomian dan Lapangan Kerja

Mengenal Eko Djoko Widiyatno, Ingin Terus Berkontribusi pada Perekonomian dan Lapangan Kerja

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Masih muda, tapi sosok Eko mulai dikenal luas sebagai pengusaha yang berkomitmen dengan pemberdayaan masyarakat. Bernama lengkap Eko Djoko Widiyatno SH CIL, pria kelahiran Sleman ini malang melintang dengan empat perusahaan sekaligus yakni CV Progo Jaya, CV Jogja Pasir Grup, PT Sukajaya Sarana dan CV Kencana Jaya.

Melalui empat perusahaan inilah, Djoko bisa mempekerjakan puluhan karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan. Andil perusahaannya terhadap roda perekonomian di wilayah Sleman khususnya, juga tidaklah kecil. Kiprah Djoko sebagai pengusaha tambang dan sektor jasa konstruksi atau pemborong, turut menyokong pertumbuhan pembangunan, yang selama ini tak diragukan lagi.

Bermula dari perusahaan bidang pertambangan, Eko Djoko Widiyatno terus bergerak mengembangkan bisnisnya. Dia berkeyakinan, semakin berkembang usaha yang digeluti, sama artinya dengan semakin luas bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Selain itu, juga bisa menambah lapangan pekerjaan, berarti bisa ikut membantu pemerintah dalam mengurai persoalan serius bangsa, yakni mengatasi pengangguran.

Keyakinan inilah, yang kemudian mendorong Eko untuk mulai mengembangkan bisnis dengan mendirikan perusahaan di bidang konstruksi. Tahap demi tahap, Eko Djoko memastikan langkah untuk melakukan ekspansi usaha dan bertekat terus memperluas lapangan kerja untuk masyarakat.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar saya untuk membantu masyarakat. Adalah kewajiban kita semua untuk cawe-cawe, bagaimana caranya mendorong pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.

Sejak puluhan tahun merintis bisnis, semua perusahaannya sekarang berkembang dengan baik. Bahkan, belakangan melalui perusahaan-perusahaannya ini, Eko Djoko mulai merambah ke bisnis baru di bidang properti. Selain pertimbangan bisnis, keputusan Djoko masuk sektor properti juga dilatarbelakangi semakin mahalnya harga tanah di DIY. Kenaikan harga tanah otomatis akan berpengaruh pada semakin terbatasnya akses masyarakat terhadap hunian, lantaran harga rumah yang makin tak terjangkau.

“Perlu keberpihakan semua pihak, agar masyarakat khususnya warga lokal punya akses terhadap hunian yang menjadi kebutuhan pokok selain sandang dan pangan,” lanjutnya.

Ditemui di rumahnya Jalan Sulawesi No 39 Purwosari Sinduadi Sleman, Selasa (5/2/2021), putra dari H Sukamto anggota DPR RI ini mengatakan, ada kepuasaan tersendiri manakala bisa membuka lapangan kerja yang luas untuk masyarakat. Djoko menyadari, meski menyandang status sebagai Kota Pendidikan, nyatanya Yogyakarta termasuk Sleman, masih banyak memiliki warga dengan latar belakang pendidikan yang pas pasan.

“Tentu kita tidak bisa kemudian menutup mata dengan kondisi ini. Saya termasuk yang berani menerima pekerja dari berbagai jenjang pendidikan. Asalkan mau, skill bisa kita latih sambil berjalan. Intinya, bagaimana caranya perlahan kita bisa ikut menyelesaikan masalah pengangguran,” tandasnya.

Selain sebagai pengusaha, Djoko selama ini juga dikenal sebagai seorang praktisi hukum yakni advokat atau pengacara. Menyandang sebagai sarjana hukum dari salah satu perguruan tinggi ternama di Yogyakarta, dirinya juga memiliki legalitas untuk memberikan jasa hukum, konsultasi hukum, bantuan hukum, mendampingi dan membela kepentingan hukum klien yang membutuhkan jasa pengacara. Djoko selama ini juga aktif sebagai Wakil Ketua II DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) DIY.

Melalui organisasi inilah, Djoko mengajak para anggota untuk ikut berkontribusi sebisa dan semampunya untuk kepentingan masyarakat. Termasuk menyikapi dampak pandemi Covid-19 yang selama dua tahun ini melanda Indonesia dan dunia.

“Kita akan mengadakan sumbangan sosial, termasuk nanti melalui organisasi advokat akan memberikan kontribusi kepada masyarakat terimbas Covid-19. Rencananya akan kami lakukan tiap Jumat,” kata Penasihat Banser di Sleman ini. (*)