Mengelola Lantai 3 Pasar Gedhe, Perusda Aneka Usaha Belum Pernah Bayar Retribusi Kios dan Kebersihan 

Akibat belum dibayarnya kewajiban menempati lantai 3 pasar tersebut, target Pendapatan Asli Daerah dari sektor pasar dan kebersihan yang harus disetorkan ke kas daerah juga terpengaruh

Mengelola Lantai 3 Pasar Gedhe, Perusda Aneka Usaha Belum Pernah Bayar Retribusi Kios dan Kebersihan 
Kios beras di lantai 3 Pasar Gedhe Klaten yang dikelola PT Aneka Usaha (PT AU) Kabupaten Klaten. Sejak menempati lantai 3 Pasar Gedhe Klaten akhir tahun 2023 hingga sekarang, PTAU belum pernah membayar retribusi kios dan kebersihan dengan alasan kondisi kios beras sepi. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Klaten yang saat ini telah menjadi Perseroan Terbatas Aneka Usaha (PTAU) Kabupaten Klaten, belum pernah membayar retribusi kios di Pasar Gedhe Klaten. Selain itu, retribusi kebersihan juga belum pernah dibayar perusahaan milik Pemkab Klaten itu sejak menempati Pasar Gedhe Klaten akhir 2023 lalu.

Akibat belum dibayarnya kewajiban menempati lantai 3 pasar tersebut, target Pendapatan Asli Daerah dari sektor pasar dan kebersihan yang harus disetorkan ke kas daerah juga terpengaruh.

Informasi yang dihimpun dari sumber resmi di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten, membenarkan kalau PT Aneka Usaha belum pernah membayar retribusi kios dan kebersihan sejak mendirikan kios beras di lantai 3 Pasar Gedhe.

“Benar, sejak menempati lantai 3 Pasar Gedhe akhir tahun 2023 sampai sekarang belum pernah bayar. Padahal totalnya ada enam unit,” kata sumber yang keberatan disebutkan identitasnya, Kamis (17/4/2025).

Sumber tersebut menambahkan, dari total 6 kios yang dikelola PT AU, retribusi yang harus dibayar setiap bulan sekitar Rp 2 juta. “Itu sudah termasuk retribusi kios dan retribusi kebersihan,” ujarnya.

Senada diungkapkan pengelola kios beras PT AU di lantai 3 Pasar Gedhe Klaten, Sadono. Saat dikonfirmasi belum lama ini, dia mengatakan retribusi belum dibayar karena kondisi kios beras sepi bahkan tutup. 

“Benar, belum bayar. Kondisi kios berasnya sepi bahkan tutup. Makanya kami akan mencoba membuka lagi dengan menjual beras dan komoditas lain,” katanya.

Seperti pernah diberitakan, PT Aneka Usaha Kabupaten Klaten mendirikan kios beras di lantai 3 Pasar Gedhe Klaten sejak pasar tersebut diresmikan akhir 2023 silam. Kios beras tersebut semula merupakan los terbuka yang disulap menjadi kios meski hanya berdinding jaring dan galvalum saja. 

Oleh PT Aneka Usaha, kios-kios tersebut kemudian disewakan lagi kepada pihak lainnya. Dalam perjalanannya, bukannya semakin ramai kios-kios di sana justru sepi pembeli dan tutup.

Penyewa kios beras yang dikelola PT Aneka Usaha juga mengakui terpaksa menutup usahanya karena sepi pembeli. 

“Kami menempati juga sewa dan bayar ke perusda waktu itu. Tapi karena kondisinya sepi terpaksa ditutup. Bukannya untung, tapi rugi,” papar penyewa.

Pedagang yang berjualan di lantai 3 Pasar Gedhe lainnya mempertanyakan bagaimana kios beras di lantai 3 bisa ramai kalau di lantai bawah juga ada beberapa pedagang beras. Mereka juga menyebut dagangan yang ada di kios beras yang dikelola oleh PT Aneka Usaha di lantai 3 awalnya hanya dipajang untuk menyemarakkan acara peresmian pasar saja. Namun setelah acara peresmian selesai, beras-beras itu dibawa pulang lagi.

“Bisa dikatakan kios beras ini gagal karena hanya bertahan beberapa bulan saja. Nyatanya sekarang pada tutup semua,” katanya di lantai 3 Pasar Gedhe Klaten, Kamis (17/4/2025).

Pengamatan di lokasi, aktivitas di kios beras lantai 3 Pasar Gedhe Klaten praktis tidak ada. Semua kios tutup dan tinggal menyisakan 2 kios saja yang masih ada berasnya. Pedagang lain memperkirakan beras yang masih ada di kios tersebut sudah rusak karena tersimpan lama. (*)