Melestarikan Budaya, Perkumpulan Keluarga Hamengku Buwono III Gelar Haul ke-209

Di sana, para peserta melakukan tahlil, tabur bunga dan bakti sosial.

Melestarikan Budaya, Perkumpulan Keluarga Hamengku Buwono III Gelar Haul ke-209
Sekjen Keluarga Trah Sri Sultan HB III, Septiyan Ade Chandra, menerima tumpeng seusai kirab budaya. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Perkumpulan Keluarga Sultan Hamengku Buwono III di Nusantara menggelar haul ke-209 Sri Sultan Hamengku Buwono III, Jumat (3/11/2023). Tujuan kegiatan ini untuk menghormati leluhur, melestarikan budaya, dan menyatukan keturunan yang tersebar di seluruh dunia.

Haul diawali dengan kirab budaya dan bregada nusantara, seperti tari, musik dan busana. Kirab budaya ini juga diikuti oleh Srikandi Budaya Nusantara (SBN), sebuah komunitas yang bergerak di bidang fashion show dengan mengangkat tema Budaya Nusantara.

Setelah kirab budaya, acara dilanjutkan ziarah ke Suwargan Makam Pajimatan Imogiri Bantul. Di sana, para peserta melakukan tahlil, tabur bunga dan bakti sosial.

Sekjen Keluarga Trah Sri Sultan HB III, Septiyan Ade Chandra, mengatakan haul merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur, sekaligus untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya yang luhur.

Kirab budaya peringatan Haul ke 209 Sultan Hamengku Buwono III. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

"Tujuan kami adalah menjaga agar budaya ini tetap terpelihara, dilestarikan, serta dikenal oleh masyarakat untuk generasi yang akan datang," ujarnya kepada wartawan. Jumat (3/11/2023).

Ia menambahkan haul memiliki misi untuk menyatukan balung pisah, yaitu keturunan Sultan Hamengku Buwono III yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara, bahkan luar negeri.

"Sultan Hamengku Buwono III memiliki trah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kami berusaha menyatukan mereka dan membawa nama baik leluhur kami," katanya.

Kegiatan ini memperoleh apresiasi dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, Tri Sotya Admi, mengatakan haul dapat menjadi bentuk dari keyakinan dan doa yang ada di Kota Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: Direktur PDAM Purworejo Bantu Memindahkan Situs Purbakala Lingga dan Yoni ke Museum Batu Mini

"Kami berharap agar kegiatan ini menjadi lebih menarik dan dapat membantu masyarakat mengenali Yogyakarta sebagai tempat di mana tradisi ini berlangsung," jelasnya.

Haul ke-209 Sultan Hamengku Buwono III ini akan dilaksanakan setahun sekali. Jumlah anggota perkumpulan saat ini sekitar seribu lebih, berasal dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan dari luar negeri seperti Jerman, Rusia dan Amerika.

Harapan mereka adalah menjaga dan melestarikan budaya, memperkenalkan dan menjaga minat generasi milenial terhadap warisan budaya kita sendiri, dan tidak hanya bangga dengan budaya lain. (*)