Masih Semangat, Kala Lansia PWRI DIY Memperingati Hari Ibu

Ibu-ibu menjadi pendamping yang baik dalam rangka menjadikan masyarakat yang agamis.

Masih Semangat, Kala Lansia PWRI DIY Memperingati Hari Ibu
Ketua PWRI DIY Rumpoko Dewodaru menyemangati anggotanya yang menggelar peringatan Hari Ibu, Senin (23/12/2024), di Gedung PWRI DIY. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Suasana Gedung Persatuan Wredatama Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PWRI DIY) di Jalan Pekapalan Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Senin (23/12/2024) siang, terlihat meriah. Para lanjut usia (lansia) terlihat masih semangat tatkala memperingati Hari Ibu ke-96 tahun ini yang jatuh pada 22 Desember 2024.

Tak hanya berbusana adat, mereka juga penuh antusiasme meneriakkan salam khas organisasi yang mewadahi para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu, termasuk saat bersama-sama membawakan hymne PWRI serta pembacaan Pancaubaya PWRI, kode etik organisasi yang didirikan 24 Juli 1961 di Yogyakarta itu.

“Salam Kerta PWRI,” ujar Ir H Rumpoko Dewodaru M Sc MBA, Ketua PWRI DIY, saat memberikan sambutan.

Para ibu-ibu serta beberapa bapak-bapak, meski rata-rata sudah sepuh, spontan membalas salam itu dengan kompak.

Produk UMKM anggota PWRI DIY ikut dipamerkan pada  puncak acara peringatan Hari Ibu. (sholihul hadi/koranbernas.id)

“Sehat, bangkit dan sejahtera…”

Pada acara yang diikuti perwakilan PWRI kabupaten/kota se-DIY kali ini, Rumpoko ikut merasa senang melihat para ibu sumringah memperingati Hari Ibu.

Dia pun menyemangati para anggotanya yang tergabung dalam organisasi yang memiliki doktrin Tata Tenteram Karta Raharja itu agar senantiasa bersemangat.

Rumpoko bahkan menyatakan mereka adalah sosok ibu yang sehat. “Ada yang usianya 80 tahun, 70 tahun, 60 tahun,” ungkapnya.

“Ada yang 27 tahun,” lanjutnya sambil bercanda untuk menambah cair suasana acara yang juga sebagai ajang silaturahmi. Yang dimaksud 27 tahun adalah angka kebalikannya: 72 tahun.

Penampilan tari memeriahkan puncak acara peringatan Hari Ibu yang digelar PWRI DIY, Senin (23/12/2024). (sholihul hadi/koranbernas.id)

Kenapa ibu merupakan sosok yang hebat? Rumpoko menjelaskan mereka berperan penting dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam lingkup perorangan atau keluarga, kelompok, paguyuban, organisasi maupun di masyarakat secara lebih luas.

Menurut dia, seorang wanita memiliki dua peran sekaligus yaitu konkret dan abstrak. Konkret misalnya menjadi anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) ikut menanam atau mencangkul (mengolah lahan).

Sedangkan peran abstrak lebih pada mendorong dan memberi semangat suami dalam rangka mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. “Ibu-ibu ini menjadi pendorong dan pendamping yang baik dalam rangka menjadikan masyarakat yang agamis,” kata Rumpoko.

Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu PWRI DIY, YSR Siti Supiyatin SPd, menyampaikan dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju pihaknya ingin menyemangati rekan-rekannya agar berperan tidak hanya di belakang melainkan sejajar dan berdampingan dengan pria sehingga tercipta keseimbangan.

Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu PWRI DIY, Siti Supiyatin. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sebelumnya, sejumlah kegiatan sudah terselenggara di antaranya lomba baca puisi karangan sendiri bertema Hari Ibu. Selain itu, panitia juga mengadakan lomba membaca Pancaubaya PWRI.

Dari dua lomba tersebut diambil yang terbaik, juara 1 sampai juara harapan 2 masing-masing memperoleh hadiah sekadar sebagai ucapan terima kasih dan tanda senang.

Panitia juga melaksanakan anjangsana ke mantan pengurus Kerta Wredatama yang sudah sepuh yaitu di kediaman Hapsari Surawan yang saat ini berusia hampir 94 tahun namun masih eksis.

Menariknya, pada puncak acara tersebut juga ditampilkan tari tradisional dibawakan oleh seorang lansia. Meski usianya sudah kepala tujuh namun wanita itu percaya diri menari di hadapan rekan-rekannya.

“Tak ketinggalan pula diberikan sekadar hadiah dari beberapa donatur yang rela menyumbangkan untuk para pemenang,” kata Siti Supiyatin tentang penghargaan kepada pemenang lomba keluwesan berbusana daerah pada acara itu. (*)